Minggu, 14 Desember 2008

general of islamic

makna tahun baru bagi islam..

Arti Sebuah Perjuangan - Berserah Diri
Istilah perjuangan sering sekali kita dengar , mungkin sulit untuk menghitungnya , orang bilang hidup harus berjuang , atau mungkin ada orang bilang , kita harus berjuang untuk lebih sukses , dan masih banyak lagi istilah perjuangan yang kita dengar
Memahami makna istilah berjuang itu sangat luas , mungkin hal ini dapat kita bagi dua , yaitu berjuang secara lahir dan secara batin. Dua hal ini cara melakukannnya sedikit berbeda , tapi harus selalu beriringan. karena kalau hanya satu sisi kita berjuang ( lahir saja ataupun batin saja ), maka akan terjadi ketimpangan dalam hidup kita , karena kita ini hanyalah ibarat suatu wayang yang dijalankan oleh sorang dalang
intinya kita harus selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dan hasilnya kita serahnya kepada yang maha kuasa ( ikhlas jika belum sesuai keinginan kita ) , karena yang terberat didunia ini ialah meneriman kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Landasan :
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah….” (Q.S.al-Taubah/09:20)


Hijrah tidak hanya bermakna keluar dari satu tempat ke tempat yang lain, melainkan juga berpindah dari kondisi buruk menuju kondisi yang lebih baik. Gambaran tersebut dapat dipetik dari usaha Nabi yang berusaha keluar dari kondisi keterancaman di Makkah menuju Madinah dengan tujuan untuk membangun peradaban Islam yang lebih baik.
Dalam kenyataan Islam kini, ancaman itu berbentuk kemiskinan, kebodohan dan intoleran, baik sesama umat Islam maupun sesama umat beragama lainnya. Ancaman tersebut juga datang dari kondisi bangsa yang mengumbar kekerasan dan ketidakadilan pemimpin (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Kita wajib hijrah dari kondisi yang teraniaya tersebut. Tentu hijrah itu dengan memerangi dan menghilangkan segala faktor yang melahirkan kemiskinan, kekerasan, dan intoleransi yang menganiaya kita saat ini.

Merenungkan hijriyah sembari juga menyemai semangat berhijrahnya Nabi dengan tidak mengulang perbuatan buruk di tahun lalu. Persis seperti pernyataan Nabi bahwa “barang siapa yang menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dialah orang yang beruntung“ Karenanya, haruskah cerita di atas menjadi pemandangan kita setiap tahun baru Hijriyah ?

Selasa, 09 Desember 2008

Manajemen Media

Nama :Andi Dwi P/ 153060043

SIKLUS HIDUP MEDIA CETAK TEMPO

Koran Tempo merupakan salah satu media surat kabar harian yang lahir pada pertengahan 60an yang berawal ketika mahasiswa ingin menggulingkan pemerintahan Soekarno. Format pertama dari Tempo berkiblat pada Time, hal ini dikarenakan pemilik Tempo pernah magang di Eropa. Karena skala pangsa pasarnya nasional, dan pada saat itu juga belum terdapat banyaknya surat kabar sehingga Tempo memiliki custumer yang jumlahnya tidaklah sedikit.
Kerena semakin lama terus mengalami peningkatan oplah produksi yang signifikan, akibat dari keberhasilan promosi yang pada saat itu yang contentnya mengutamakan bidang politik dan ekonomi dengan kredibilitasnya, maka tidak jarang media ini sering juga disebut sebagai media pembaharuan dan pembangunan.
Puncak kajayaan media ini sekitar tahun 1980an (dicetak 190.000 perhari) yang mana bukan hanya meningkat dari sisi finansial saja, namun ancaman dan masalah sebagai konsekuensi dari konstruksi media itu telah membawa media ini sempat mengalami dilema dan terpaksa berurusan dengan meja hijau. Siapa yang tidak mengetahui cara pemberitaan Tempo, Tempo dalam membawakan suatu info dimata masyarakat dikenal sebagai media indepth report, tajam, dan berani beda. Oleh karena itu, Tempo terkadang kurang memperhatikan etika-etika sebagai kaidah yang harus ditaati jurnalistik pada masa itu. Regulasi pemerintah yang direkonstruksikan dalam undang-undang seakan-akan hanya dipersepsikan sebagai sebuah formalitas belaka.
Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kasus-kasus tempo yang banyak diekspos baik oleh media cetak maupun elektronik. Hal yang menarik adalah ketika tempo memandang suatu peristiwa yang pada saat itu mempunyai korelasi dengan institusi internalnya sendiri. Manifestasi pembelaan pun terlihat dan karena hebatnya, tempo dapat memanfaatkan medianya sebagai media advokasi dan mencoba menempatkan dirinya sebagai media yang bersih dan tidak bersalah. Untuk membantu analisa ini, mungkin kita dapat sedikit flash back ke beberapa tahun lalu, dimana pada saat itu Tempo terkena kasus pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Tomy Winata seorang pengusaha besar terkait dengan terbakarnya pasar Tena Abang yaitu dengan tema pemberitaan “Ada Tomy Winata di Tena Abang”. Asumsi yang mendasari tulisan itu adalah ketika Tomy terkait dengan proyek renovasi dan relokasi pasar tena abang. Karena penghuni pasar mayoritas menolak, paginya pasar tena abang terbakar. Karena proses investigasi polisi belum selesai sehingga tidak ada media yang berani menulis fenomena itu kecuali Tempo. Akibat hal tersebut, maka akhirnya kasus tersebut terpaksa berakhir ke meja hijau. Apakah karena naluri ataukah tuntutan dari idiologi media yang membuat jurnalis tidak menghiraukan asas praduga tak besalah. Selain itu, terlambatnya waktu terbit juga menjadi salah satu masalah produksi di masa itu.namun untuk menghindari ancaman tersebut, maka menggunakan sistem “pool" uang sebesar sebulan gaji yaitu wartawan yang paling produktif akan mendapatkan gaji tambahan,dan ternyata cara ini cukup efektif.
Dengan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa tempo merupakan sebuah media yang benar-benar sangat mengutamakan idiologi dan jati dirinya sebagai media yang kredibel. Meskipun sering terkena kasus, namun Tempo tetap masih eksis di masyaraat. Manjadi media yang cukup lama dikenal dan dinikmati masyarakat menjadi salah satu alasan kenapa pangsa pasarnya cukup besar. Walaupun loyalitas tersebut terkadang mengancam keberlangsungan media itu sendiri, namun bagi Tempo loyalitas merupakan hal yang utama.
Selain itu Tempo sekitar tahun 1974 pernah mengalami stagnan, dimana saat itu media tersebut dicabut SIUPPnya akibat terlalu keras dalam mengkritik pemerintahan Soeharto. Namun, karena gigihnya media ini mampu melewati masa krisis dan bangkit lagi (setelah dibredel membuat majalah mingguan ekspress, namun media ini umurnya tidak lama kemudian kembali lagi merintis tempo yaitu dengan cara lobby dengan para pejabat tinggi negara). Sehingga Tempo dapat kembali terbit dengan wajah barunya namun tetap dienal oleh masyarakat khususnya para custumer.
Krisis tidak selalu bedampak negatif, ini dapat dibuktikan tempo kepada masyarakat. Tergantung dari media itu sendiri bagaimana mengelola dan mengolah konflik yang ada. Apabila konflik dapat mereka sinergikan secara benar, maka konflik bisa menjadi sebuah referensi (kekuatan) bagi media itu sendiri sebagai suatu modal (non finansial) yang dapat memperkuat jati diri dalam menghadapi ancaman-ancaman dimasa yang akan datang.

Senin, 08 Desember 2008

general of islamic

Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas solat 'Idil Adhha) dan hari-hari Tasyriq iaitu ,11,12 dan 13 Zulhijjah kerana beribadah kepada Allah s.w.t. , iaitu sebagai menghidupkan syariat Nabi Allah Ibrahim a.s. yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:

"Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi'ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (surah al-Haj:36)

"Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah." (Surah al-Kauthar:2)

Daripada Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan qurban. Sesungguhnya haiwan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu." (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Zaid bin Arqam berkata: "Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah, apakah Udhhiyah (Qurban) itu? Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: "Ia sunnah bagi bapa kamu Nabi Ibrahim." Mereka bertanya lagi: Apakah ia untuk kita? Rasulullah s.a.w. menjawab: "Dengan tiap-tiap helai bulu satu kebaikan." Mereka bertanya: "maka bulu yang halus pula? Rasullullah s.a.w bersabda yang bermaksud "Dengan tiap-tiap helai bulu yang halus itu satu kebaikan." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

HUKUM BERQURBAN

Hukumnya Sunnat Muakkad (Sunnat yang dikuatkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut:

*Islam
*Merdeka (Bukan hamba)
*Baligh lagi berakal
*Mampu untuk berqurban

Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud:

"Aku disuruh berqurban dan ia sunnat bagi kau." (Riwayat al-Turmuzi).

"Telah diwajibkan kepada ku qurban dan tidak wajib bagi kamu." (Riwayat Daruqutni)

Walaupun hukum berqurban itu sunnat tetapi ia boleh bertukar menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud: "Sesiapa yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia melakukannya." (Sila Rujuk: Fiqh al-Sunnah)

PERLAKSANAAN QURBAN

*Binatang yang diqurbankan daripada jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.
*Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis. Binatang yang hendak disembelih itu mestilah sihat sehingga kita sayang kepadanya.
*Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada Hari Raya Haji dan sesudah selesai solat 'Id dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik segalah pada Hari Raya Hhaji sehingga tiga hari sesuadah Hari Raya Haji (hari-hari Tastriq iaitu 11,12 dan 13 Zulhijjah)
*Daging qurban sunnat, orang yang berkorban disunnatkan memakan sedikit daging qurbannya. Pembahagian daging qurban sunnat terdapat tiga cara yang utamanya adalah mengikut urutan sepererti berikut:

1.Lebih utama orang yang berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan baki seluruh dagingnya disedekahkan
2.Orang yang berqurban itu mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi disedekahkannya.
3.Orang yang berqurban mengambil satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu. Sabda Rasullullah s.a.w: "Makanlah oleh kamu sedekahkanlah dan simpanlah."

HIKMAH DAN FADHILAT

*Menghidupkan sunnah Nabi Allah Ibrahim a.s.
*Mendidik jiwa kearah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.
*Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mahu berbelanja harta kejalan Allah s.w.t.
*Menghapuskan dosa dan mengharap keredhaan Allah s.w.t.
*Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan yang kurang bernasib baik.
*Akan memperolehi kenderaan atau tunggangan ketika meniti titian al-Sirat al-Mustaqim diakhirat kelak. Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Muliakanlah qurban kamu kerana ia menjadi tunggangan kamu dititian pada hari kiamat."

Minggu, 21 September 2008

Manajemen Media

VISI DAN MISI ATAUKAH SEKADAR KONVENSI POLITIK
oleh Andi Dwi Purwanto 153060043

Visi dan misi adalah suatu rumusan yang harus dapat dilakukan oleh seorang pemimpin ataupun calon pemimpin. Karena melalui visi dan misi itu dapat dilihat apakah mereka adalah seorang pemimpin yang kompeten atau tidak. Hal ini sudah menjadi sebuah kebutuhan, dimana dengan tertuangnya visi dan misi itu dapat dijadikan sebagai acuan dan panduan kedepan. Oleh karena itu, untuk merumuskannya perlu akan perhitungan dan pemikiran-pemikiran yang matang agar nantinya visi dan misi itu dapat dijadikan pedoman sampai terealisasikannya semua obsesi yang diinginkan.
Pasangan HADE adalah pasangan yang telah memenangkan pilgub di jawa barat. Sejumlah kampanye demi menarik perhatian masyarakat terhadapnya mampu mereka lakukan dengan sedemikian rupa. Baik dari perencanaan hingga tahap eksekusi, dan hal ini memerlukan pula manajemen yang baik. Visi dan misi juga mereka paparkan dengan sedemikian rupa. Namun, dengan visi dan misi yang ada belum tentu pemimpin tersebut sedah dapat dikatakan sebagai pemimpin yang baik. Karena semua itu barulah sebuah cover dan image, sehingga apabila masyarakat kurang hati-hati dan selektif, maka akan dengan mudah masyarakat tertipu.
Kerena untuk saat ini untuk membuat suatu visi dan misi bukan lagi merupakan hal yang sulit, terlebih sudah banyak biro-biro jasa yang dapat memberikan jasa tersebut. Sehingga hal ini dapat dijadikan peluang bagi mereka yang belum dapat membuat visi dan misi secara baik dan benar, dan dengan membayar sekian rupiah, maka dalam waktu yang singkat maka visi dan misi itu akan dapat ia terima. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa visi dan misi itu dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk melakukan persaingan politik, dengan kata lain siapa yang paling baik (visi dan misi), maka dialah yang memenangkan pertarungan politik. Fenomena seperti ini di negara kita sudah menjadi fenomena yang wajar khususnya disaat menjelang pemilu. Belum adanya undang-undang yang mengatur menyebabkan upaya ini halal-halal saja dilalukan selama itu tidak menimbulkan kekacauan atau anarki.
Sebenarnya dengan visi dan misi itu, dapat kita lihat kepentingan apa yang diharapkan oleh para pemimpin. Kepentingan yang pro ataukah kepentingan yang anti kepada rakyat. Misalnya saja untuk pasangan HADE,
Visi:
“Terwujudnya masyarakat Jawa Barat mandiri, dinamis dan sejahtera”
Misi:
a.Penyerapan satu juta lapangan pekerjaan melalui pengadaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah dengan anggaran 200 miliar per tahun.
b.Mengalokasikan anggaran pendidikan dari APBD Jabar sebesar 200 miliar per tahun.
c.Mengalokasikan anggaran pertanian dari APBD sebesar 200 miliar per tahun.
d.Melakukan pembangunan jalan dan irigasi dengan anggaran 200 miliar per tahun.
e.Melakukan revitalisasi posyandu untuk kesehatan ibu, anak, peremuan dan orang lansia yaitu sekitar 50 miliar per tahun. (Kompas edisi 10 April 2008, hal 5)

Hal ini dapat dilihat dari teknik Propaganda Institute of Propaganda Analysis (IOPA) sebuah lembaga yang didirikan oleh Yale University” yang diantaranya (silabus ke 4 komunikasi politik, Susilastuti )
Glittering generalies,
menonjolkan gagasan dengan sebutan-sebutan yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat karena dilakukan dengan menyebut bahwa usahanya itu adalah demi dan untuk mereka.
Dalam komitmennya, pasangan tersebut berusaha untuk memberikan sugesti kepada masyarakat melalui 5 komitmen yang berorentasi kepada kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Sehingga image yang tertanam di benak masyarakat bahwa pasangan ini seolah-olah bahwa jabatan yang nantinya ia raih merupakan hasil orintasi kepentingan mereka, dimana masyarakat merasa memperoleh pemberdayaan yang salama ini mereka inginkan seperti dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya. Saat itu juga masyarakat sanggup melupakan masalah yang selama ini telah mereka rasakan, karena disini masyarakat tergiur terhadap janji-janji dan program yang telah ia dengarkan.
Seharusnya masyarakat tahu bahwa sebenarnya seorang Calon tidak akan luput dari nafsu dan ambisinya. Tidaklah mungkin seseorang bekerja tidak mengharapkan imbalan, dan tidak ada seorang pun yang menginginkan rugi. Alangkah sungguh malangnya nasib negara ini apabila kursi hanya dujadikan sebuah bisnis politik dan lahan perusahan bagi para elit yang berorentasi pada power. Ironisnya banyak komitmen yang tidak terealisasi, hal ini diakibatkan karena ketika mereka dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin mereka tak luput dari sejumlah kepentingan yang mereka pikul, sehingga ini menimbulkan calon yang terpilih menjadi kurang independent, pasalnya mereka memikul sejumlah kepentingan yang ada sehingga kadang bukanlah komitmen yang selama ini mereka janjikan terealisasi, namun sibuk mengurusi disrinya sendiri sebagai wakil parpol sebagai upaya hegemoni.
Plain folks,
memberi identifikasi terhadap ide yang dilontarkan. Secara ekstrem, propaganda melakukan sesuatu (mengabdi pada) propagande.
Hal ini nampak pada masalah-masalah yang ditampung cagub ini melalui dialognya terhadap masyrakat. Kelima masalah itu meliputi pemenuhan kebutuhan bahan pokok, kemiskinan, pengangguran, pendidikan dan kesehatan. Mekanismenya pasangan ini sering berdialog langsung dengan masyarakat dari berbagai kalangan seperti pedagang, tukang becak, sopir taksi dan sebagainya dengan tujuan untuk menampung aspirasi mereka sebagai abdi masyarakat. Dimana apabila suatu saat dia terpilih sebagai gubernur, mereka akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah ia tampung. Walaupun kita tahu apa yang nampak saat kampanye belum tentu merupakan hal yang riil dan content, namun melainkan sebuah image. Dalam hal ini visi dan misi sebenarnya adalah hal yang tidak terlalu utama, karena visi dan misi tersebut dapat dengan mudah dibuat oleh orang-orang yang ahli dibidangnya sehingga untuk membuatnya sedemikian rupa seorang kandidat tidak perlu capek-capek untuk memikirkanya. Dengan demikian calon hendaknya akan lebih berhati-hati dalam setiap melakukan kontrak politik. Karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan calon akan mempengaruhi kredibilitasnya sendiri sebagai pejabat publik sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah bomerang atau cambuk yang kapan saja dapat menyerangnya, maka dari itu akuntabilitas sangatlah penting.

Pustaka : Silabus ke 4, Komunikasi Politik, Susilastuti
Kompas edisi 10 April 2008, hal 5

Senin, 15 September 2008

Manajemen Media

“Sepintas Mixolidian Organizer”

Oleh : Andi Dwi Purwanto 153060043

Manajemen merupakan hal yang esensial dalam suatu organisasi. Sehingga pengelolaan merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan lagi. Pengelolaan manajemen yang buruk dalam suatu organisasi sudah dapat dipastikan akan juga memperburuk kondisi dari organisasi yang ada. Seperti kurangnya kerjasama, kinerja tidak maksimal dan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan organisasi tersebut berakhir atau dengan kata lain bubar. Hal ini sama seperti apa yang telah dialami Event Organizer (EO) kami, EO yang bergerak dalam bidang musik yang bernama MIXOLIDIAN ORGANIZER. EO ini terbentuk sekitar pertengahan tahun 2005. Pada awalnya tidak ada sesuatu yang aneh. Dimana EO ini terbentuk dan berjalan seperti EO pada umumnya dan mempunyai sejumlah prestasi. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah prestasi yang telah diraih dalam menyelenggarakan 2 Event festival musik Rock Competition di kota Klaten tahun 2006-2007 dan akibat dari itu terkadang berbagai media cetak lokal tertarik untuk mewawancarai dan menulis seputar kegiatan-kegiatan yang telah sukses kami selenggarakan.
Karena berjalan dalam waktu yang cukup lama, maka sepeti EO pada umumnya regenerasi sempat kami lakukan. Namun tidak kami sangka ternyata dengan regenerasi tersebut malah tidak membuat EO kami semakin maju namun malah sebaliknya memperburuk kualitas EO. Tepatnya ketika kami ingin menyelenggarakan Event yang ke-3 sekitar awal tahun 2008. Buruknya manajemen lagi-lagi menjadi salah satu penyebab utama. Padahal usaha kami boleh dikatakan sudah mencapai 50%. Hal ini dapat dilihat dari soal perijinan tempat maupun deal-nya pihak sponshor. Namun, kurangnya tanggung jawab dan kontrol khususnya dalam pengelolaan sejumlah pemasukan uang telah membuat EO ini mengalami sedikit masalah dan ternyata dari sinilah muncul masalah yang pada akhirnya mengakibatkan EO ini terancam bubar.
Sejumlah uang telah digunakan bendahara untuk kepentingan pribadi, padahal untuk menjalankan kegiatan tersebut dibutuhkan dana yang tidaklah sedikit baik dari perencanaan hingga realisasi. Terlebih pihak sponshor sudak memberikan kepercayaan kepada kami. Namun, upaya kami tidak terhenti begitu saja, usaha terus kami lakukan untuk dapat menyiasati keadaan seperti ini. Karena waktu semakin dekat dengan hari-H pelaksanaan dan masalah yang terjadi belum tersolusi, maka kami memutuskan untuk konfirmasi lagi ke ihak sponsor untuk mengundur hari-H pelaksanaan. Namun ternyata pihak sponsor tidak mau menerima alasan apapun, singkat kata EO kami mengalami miss kepercayaan dan telah menganggap EO kami tidak tanggung jawab dan konsekwen. Karena pada awalnya kami dan pihak sponshor sudah sepakat akan perjanjian-perjanjian yang ada, maka sesuai dengan perjanjian tersebut maka pihak sponshor membatalkan kerjasama kegiatan. Sehingga ini membuat kegiatan tersebut akhirnya batal. Dan akibat dari itu, lambat-laun anggota dari kami makin lama makin tidak jelas keberadaanya. Sehingga sampai saat ini aktivitas EO kami menjadi non aktif.


Polemik Internal PDIP

PDIP merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam partai politik. Dimana partai ini diketuai oleh Megawati Soekarno Putri yang dikenal masyarakat dengan simbol kepala Bantengnya. Partai ini menjunjung tinggi asas-asas demokrasi. Puncak karir PDIP dapat dilihat ketika terpilihnya Megawati menjadi Presiden RI periode 1999-2004.
Namun, karir dari partai ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Karena ditengah-tengah pemerintahannya masih saja terjadi konflik-konflik disintegrasi yang mengakibatkan buruknya citra negara kita dimata asing khususnya dalam bidang Politik dan Ekonomi.
Beberapa tafsiran mengenai partai adalah bahwasanya partai adalah merupakan sarana negara demokrasi. Namun, ironisnya terkadang tafsiran tersebut disalah artikan oleh beberapa partai khususnya untuk kepentingan-kepentingan tertentu yang penuh dengan muatan dan tujuan politis.
Kita mungkin melihat dan mendengar info baru-baru ini mengenai apa yang terjadi di dalam PDIP. Mengalirnya 400 cek ke anggota DPR menjadi topik-topik hangat yang menghiasi media cetak maupun elektronik. Agus Condro merupakan orang yang disebut-sebut. Lalu pertanyaannya apa yang terjadi dengan Agus Condro. Pada awalnya dia adalah anggota dari fraksi PDIP namun entah karena apa dia dipecat, dan entah karena apa juga pasca pemecatan itu dia memberikan statement terkait dengan ada 400 cek yang mengalir di DPR 1999-2004.
Berbicara mengenai manajemen mungkin ini ada hubungannya. Dimana apabila pengelolaan manajemen yang bermasalah, maka juga akan mengakibatkan organisasi itu bermasalah pula. Ini dapat dilihat di partai ini. Kurangnya kerjasama dan rasa percaya mengakibatkan orang ini dirasa memberikan ancaman yang berujung pada pemecatan.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa memang kondisi internal dari partai tersebut memang sedikit mengalami polemik. Logikanya dapat dilihat ketika pasca pemecatan anggota tersebut, anggota tersebut langsung membeberkan skandal-skandal yang intinya dapat mengancam anggota-anggota DPR komisi perbankan sebagai lembaga yang kredibel merasa kebakaran jenggot. Lagi-lagi ini tugas KPK untuk melaksanakan angket. Sehingga ancaman ini tidak hanya semata-mata mengancam partai dari PDIP sendiri, namun juga partai-partai lain yang ikut menikmatinya. Oleh karena itu kasus ini hendaknya menjadi momentum bagi para partai politik khususnya PDIP dalam upaya pembenahan internal partai.

Minggu, 10 Agustus 2008

Tugas UAS PTK

Nama : Andi Dwi Purwanto
Nim : 153060043
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi menuntut kita sebagai consumer sekaligus operator untuk semakin lebih giat lagi mempelajari dan menguasai teknologi. Bahkan terkadang munculnya teknologi baru saat ini susah untuk diprediksi. Hal ini dapat kita lihat ketika suatu teknologi berkembang dan muncul dari waktu-kewaktu yang terus mengalami akselerasi. Salah satunya yaitu munculnya teknologi internet, yang mana teknologi ini telah mampu membuat sedikit banyak orang yang kagum.
Selain itu, kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sat ini memmungkinkan manusia dimanapun mereka berada bisa dengan mudah mengakses teknologi komunikasi modern yaitu media internet. Media internet sebenarnya merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan salah satu jenis dari teknologi telekomunikasi, yaitu telepon. Kombinasi dari kedua teknologi itulah yang memungkinkan hadirnya media baru yang bernama internet. Fasilitas telepon pada teknologi internet diperlukan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lain sehingga membentuk satu jaringan.
Internet adalah singkatan dari Interconnection Network, yang artinya adalah hubungan antar jaringan komputer. Sedangkan network berarti suatu sistem komunikasi data antar komputer. Lalu ada juga yang mengartikan bahwa internet adalah jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yang menghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lainnya di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis.
Media internet dikembangkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1969 oleh sebuah jaringan eksperimen yang disebut sebagai ARPANet (Advance Research Project Agency Network). ARPANet ini menghubungkan empat buah pusat komputer di sebuah universitas dengan departemen Pertahanan ke dalam sebuah jaringan guna menjalankan sebuah proyek penelitian tertentu yang berkatan dengan senjata nuklir (Fidler, dalam Bharata, 2000 : 64).
Delam perkembangannya, sekitar awal 1980-an mulai dikembangkan media internet untuk masyarakat awam. Dengan teknologi inilah, proses komunikasi melalui media Cyber ini semakin marak seiring dengan perkembangan teknologinya yang semakin baik pula, terutama perangkat hard ware komputer dengan jaringan telekomunikasi (telepon) sebagai dua komponen pendukung utama dari media tersebut. Pengguna internet memanfaatkan media ini tidak hanya sekadar untuk membantu mempermudah pekerjaan, seperti mancari dan mengirimkan data pada institusi akademik namun juga untuk mencari ataun mengirimkan informasi bahkan berdiskusi megenai masalah-masalah pribadi maupun umum.
Dalam kurun waktu 1989 sampai dengan 1994 dikembangkan Mozaic dan WWW (Word Wide Wibe), yang memungkinkan dapat dinyatakan sebagai dua faktor yang menunjang popularitas media internet. Tanpa perkembangan dua faktor tersebut, diyakini tidak mungkin media internet mampu berperan maksimal seperti sekarang ini. Oleh karena itu, banyak orang memanfatkan media ini untuk membantu mereka dalam berkomunikasi. (Wibawa, 2004: 87)

B. Rumusan Masalah
Sejauhmana media internet mampu mempengaruhi kehidupan manusia dalam berkomunikasi.
Sejauhmana internet manjadi media universal.
Sejauhmana dampak yang ditimbulkan oleh media internet.

C. Tujuan
Mengetahui sejauhmana Internet mampu mempengaruhi kehidupan manusia dalam berkomunikasi.
Untuk mengetahui sejauhmana internet manjadi media universal.
Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan oleh internet.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan teknologi yang lama, namun mensubstitusinya. Teori konvergensi menyatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa terus merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru tersebut cenderunung merupakan perpanjangan, atau evolusi, dari model-model terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu pengecualian.
Media massa internet telah dianggap sebagai salah satu media massa online yang sedikit banyak membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini dapat kita lihat bahwa keberadaan media ini sudah menjamur diberbagai daerah baik perkotaan maupun pedesaan. Tak hanya masyarakat, namun pemerintah pun juga menyadari keampuhan dari media ini. Sehingga berbagai upaya pun dilakukan untuk dapat meggunakan layanan ini, misalnya untuk mensosialisasikan sebuah kebijakan maupun program yang akan dilaksanakan pemerintah.
Internet masuk desa menjadi salah satu fenomena nyata terkait dengan kemampuan media ini. Dengan internet masuk desa diharapkan segala sesuatu yang terjadi di dalam maupun diluar daerah tersebut, maka akan dengan mudah masyarakat mengetahuinya. Dengan demikian, jarak dan waktu yang selama ini menjadi salah satu hambatan dengan mudah akan teratasi. Namun ironisnya, banyak pula dari sebagian masyarakat yang belum secara keseluruhan mengetahuinya, sehingga adanya sebuah teknologi tanpa dibarengi dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikannya, maka hal tersebut mengakibatkan miss tekhnologi.
Oleh karena itu, terkadang teknologi dapat dijadikan patokan bagi negara-negara tertentu apakah suatu negara itu maju ataukah tidak. Karena dengan cepatnya orang mengembangkan dan menguasai sebuah teknologi baru, maka orang tersebut akan mengetahui segala informasi yang ada dan krusial saat ini. Berarti dapat dibayangkan apabila media tersebut (internet) sudah semakin rata diseluruh dunia, semakin terbuktilah ramalan Marshall Mc Luhan dengan Global Villagenya (
www.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008, at 8.00 pm).
Untuk masa depan yang lebih dekat saja dunia kerja bisa semakin radikal berubah, di mana orang-orang dapat bekerja di kantor yang ditempatkan dalam dunia cyberspace tanpa harus mendatangi tempatnya. Ini sudah tampak terjadi di bidang ekonomi seperti perdagangan, pemasaran, dan perbankan. Demikian pula dengan kegiatan berbelanja, berkirim surat dengan fasilitas surat elektronik atau electronic mail (e-mail), bahkan sekadar mengobrol (chatting) tanpa harus bertemu fisik dengan lawan bicaranya.
Orang-orang semakin sadar bahwa dengan internet semua menjadi sangat mudah. Terlebih dalam hal brekomunikasi, walaupun jarak kita jauh dengan lawan bicara kita maka dengan fasilitas web came semua terasa mudah. Ini merupakan salah satu keuntungan yang dapat kita terima sebagai pengguna internet.
Dalam penggunaan publik, telekomunikasi merujuk pada telepon, telegraf, atau jaringan data sebagai komunikasi dari satu tempat ke tempat lain, atau radio dan televisi sebagai komunikasi siaran. Diantara hasil yang paling menonjol dalam perkembangan teknolgi adalah konvergensi telekomunikasi dan komputer menjadi suatu sistem tunggal kadang-kadang disebut jaringan intelijen. Jaringan ini dianggap tidak hanya sebagai suatu teknologi namun juga sebagai “sumber daya informasi”. (Mulyana, 2000: 227).
Pada masa lalu, pandangan kita tentang komunikasi massa mengasumsikan perbedaan antara berbagai media, cetak, film, siaran, dan sebagainya. Misalnya, video teks adalah suatu teknologi informasi elektronik yang megirimkan dan memperoleh kembali data, temasuk informasi grafik: ia memungkinkan komunikasi interaksif antara data base komputer yang besar dan pengguna kantor atau monitor video di rumah yang dihubungkan dengan televisi kabel atau saluran telepon. “videoteks mungkin kehilangan identitasnya yang khas. Di rumah, ia bersatu dengan komputer rumah. Di kantor ia bersatu dengan sistem otomasi kantor konvensional” (Forester, 1987 dalam Mulyana : 227).
Bagaimana jaringan itelijen akan mempengaruhi hidup kita di rumah. Diramalkan bahwa rumah tangga masa depan akan dilengkapi dengan mesin faks tanpa kabel dan jaringan komputer pribadi; pelayanan televisi pendidikan ; perbankan online dan belanja dari rumah; sistem alarm darurat terintegrasi bila megatasi kebakaran, untuk memanggil polisi dan sebagainya. William menjelaskan, “kemudahan yang akan datang harus memungkinkan pealayanan-pelayanan ini dialihkan ke manapun yang ingin anda anggap ‘rumah’, termasuk di jalan maupun di kantor”. (1991 dalam Mulyana : 227). Apa yang kita lihat sekarang, dalam banyak aspek kehidupan kita, adalah kekaburan perbedaan antara media dan fungsi-fungsinya yang tumpang tindih.
Pengaruh internet dalam kehidupan manusia
Lalu bagaimana teknologi ini akan mempengaruhi komunikasi antarpersona. Agaknya setidak-tidaknya suatu segmen penduduk atau sejumlah transaksi tatap-muka akan diperantarai oleh komputer dan televisi interaksif. Ini tidak berarti bahwa komunikasi antarpersona akan berkurang.
Titik esensialnya adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium. Namun semestinya itu tidaklah menopengi fakta bahwa esensi komunikasi secara keseluruhan tetap tidak berubah. (Garcia dalam Santana, 2005: 136).
Berikut pengaruh internet dalam berbagai bidang kehidupan manusia (Soekanto, 1990:335):
Pengaruh Internet dalam Kehidupan Sosial
Kebiasaan manusia yang gemar ber-relationship, misalnya. Adanya internet sedikit demi sedikit telah menggeser kebiasaan komunikasi secara face to face. Kehadiran fasilitas chatting, e-mail, milis, maupun layanan komunitas sejenis, diakui membawa manfaat dari sisi efektivitas waktu dan efisiensi biaya. Untuk berkomunikasi secara personal maupun massal, seorang pengguna internet tak perlu repot, cukup melakukannya di depan komputer atau menggunakan gadget. Bahkan dengan adanya Internet telah memungkinkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya di rumah, tanpa harus berada di kantor.
Pengaruh Internet dalam Bidang Ekonomi
Internet juga berdampak terhadap sektor ekonomi dan bisnis. Kehadiran e-commerce yang terus berkembang lambat laun akan merubah kebiasaan bertransaksi sebagian masyarakat kita. Para produsen maupun konsumen akan terbiasa menjual maupun membeli produk dan jasa secara online ketimbang melangkahkan kaki ke outlet penjualan. Ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala. Sebuah perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama dengan kalangan bisnis asing untuk menjalin kerjasama atau ingin mengakses pasar mancanegara.
Pengaruh Internet dalam Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, introduksi internet juga membawa perubahan. Sebelum adanya internet, masyarakat Indonesia terutama kalangan akademisi sungguh tidak mudah untuk mencari sumber informasi. Kendati berbagai buku maupun jurnal banyak terdapat di perpustakaan konvensional, namun belum tentu sesuai kebutuhan. Kehadiran internet telah mempermudah seseorang untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan, dimanapun itu (nasional dan mancanegara). Proses distance learning atau kelas jauh yang beberapa waktu lalu mungkin dianggap mustahil, kini sangat memungkinkan dilakukan.
Pengaruh Internet di Bidang Lainnya
Perubahan sosial maupun budaya yang terjadi di sektor lain sebagai dampak teknologi internet. Seperti layanan satu atap dalam E-Government, ataupun trend Blog saat ini yang telah serta merta merubah kebiasaan seseorang dalam menulis agenda harian. Bila sebelumnya cenderung bersifat privat, hanya bisa diketahui pribadi, namun kini justru sebagian masyarakat menjadi tidak sungkan untuk mempublish diary-nya ke publik.
Penerapan kemajuan teknologi dapat pula mengintensifkan seleksivitas khalayak komunikasi massa. Sebaliknya, teknologi juga telah memungkinkan media massa telah menjadi jauh lebih selektif. Misalnya, dalam bidang penerbitan, buku-buku sekarang dapat dicetak bila diperlukan, dengan beberapa bagian ditambahkan atau dibuang, sesuai dengan permintaan pembaca.
Inovasi teknologi tertentu tampaknya cocok untuk mengembangkan komunikasi alih-alih membatasinya. Dalam komunikasi organisasional, misalnya, video konferensi dapat digunakan oleh banyak perusahaan secara rutin. Beberapa ahli mengunggulkan bahwa telekomunikasi dapat digunakan sebagai “kekuatan baru bagi perancangan dan perancangan ulang organisasonal”(keen, dalam , 1987 : 593).
Karena kebutuhan, teknologi baru komunikasi telah banyak meningkatkan komunikasi antar budaya. Orang-orang dari budaya-budaya yang berlainan memperoleh lebih banyak informasi mengenai satu sama lain dan lebih mudah dihubungi dari pada sebelumnya. Mereka juga lebih sering bergantung. Namun, perlombaan untuk membuat terobosan dalam teknologi superkonduktor, misalnya telah menimbulkan banyak persaingan. Kemajuan-kemajuan teknologi diharapkan akan memberi andil kepada komunitas global manusia. Hal ini juga didorong dengn adanya fasilitas dari internet yang meliputi:
Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran.
Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi maupun kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Dalam konteks pemanfaatan internet sebagai sarana komunikasi organisasi, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut (
www.google.com, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY, diakses tanggal 5 Agusttus 2008, at 8.00pm):
1. Penerapan Teknologi Informasi hendaknya di ikuti perubahan paradigma.
Pada era informasi, aliran data baik dari dalam maupun dari luar berlangsung sangat cepat. Untuk dapat bertahan di era informasi, maka sebuah organisasi yang memanfaatkan teknologi internet harus menjadi produsen informasi tidak hanya sekedar pengkonsumsi informasi. Internet harus dimaknai sebagai dunia baru, dimana paradigma yang dibangun harus berorientasi kepada pengguna (pengunjung), sehingga informasi yang disampaikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Situs internet bukan sekedar etalase bagi organisasi, hanya menyediakan informasi internal organisasi yang tidak terlalu berguna bagi pengunjung. Akan tetapi, dapat dijadikan media komunikasi organisasi bagi pihak-pihak eksternal maupun internal. Dalam hal ini, peranan penentu kebijakan organisasi menjadi signifikan dalam merencanakan konsep pembangunan situs internet.
2. Penerapan strategi branding situs internet.
Branding (merk / pencitraan) tidak bisa dilepaskan dari sisi kehidupan kita, baik pada dunia nyata maupun dunia maya (cyber space). Contoh pada dunia maya, kita mengenal Google mesin pencari yang handal, Wikipedia sebagai layanan ensiklopedia online, atau Ebsco sebagai layanan jurnal online. Dengan adanya branding, maka suatu produk dapat dikenali dan diidentifikasi secara unik dan mudah. Misalkan sajian informasi yang berbeda dengan situs lainnya, ataupun ada nilai keuntungan tertentu bagi pengunjung. Strategi branding pada dunia maya, menurut Romi Satria Wahono (2007) terbagi menjadi tiga unsur, yaitu : ePositioning, eUniqueness, dan ePromotion. ePositioning merupakan langkah awal dan dasar dalam pembentukan branding. Di wilayah mana situs akan diposisikan secara unik melalui focusing, serta muatan isi situs. eUniqueness, merupakan keunikan yang terdapat pada suatu situs, sehingga memudahkan pengunjung dalam proses identifikasi situs. eUniqueness dapat dibangun dengan nama domain, simbol atau logo, slogan, atau bahkan layanan yang tidak terdapat pada situs lain. ePromotion, merupakan mekanisme promosi situs. Dapat dilakukan melalui mendaftarkan pada mesin pencari (Google dan Yahoo), grup diskusi (milis), mengisi komentar pada situs lain, serta banyaknya situs direferensikan oleh situs lain (popularitas link).
3. Partisipasi pengunjung untuk berbagi pengetahuan dan informasi.
Dimulai pada tahun 2004, era web 2.0 menjadi pembicaraan hangat seputar konsep pengembangan situs internet (Ridwan Sanjaya, 2007). Meskipun tidak ada definisi yang jelas mengenai web 2.0, web 2.0 lebih menekankan perubahan cara berpikir dalam menyajikan isi situs dan tampilan situs. Apabila pada era web 1.0, situs merupakan wilayah web designer dan web programmer, maka inti era web 2.0 adalah jalinan sosial dan keterlibatan pengguna secara interaktif. Pengguna pada era web 2.0 tidak perlu bersusah payah mempelajari bahasa pemrograman web yang rumit untuk memiliki situs, cukup mendaftarkan diri sebagai anggota blogger (blogspot.com). Contoh lainnya, pengguna pun dapat berkontribusi merubah atau menambah isi pada situs wikipedia.org. Atau, suatu situs dapat menampilkan (feeding) isi situs lain melalui teknologi RSS (Realy Simple Syndicate).
4. Penyediaan jenis layanan.
Layanan pada situs internet dibagi menjadi tiga level, yaitu : informasi, interaksi, dan transaksi. Pada level informasi, organisasi mempublikasikan kebijakan, prosedur, aktifitas, dan lain sebagainya melalui situs. Pada level Interaksi antara organisasi dan pihak eksternal dapat melakukan komunikasi dua arah melalui media web maupun email sebagai bentuk layanan partisipatoris pihak eskternal. Sedangkan pada level Transaksi, organisasi menyediakan layanan bagi pihak eksternal untuk bertransaksi secara online. Misalkan pembuatan kartu anggota, pembayaran iuran, dan lain sebagainya. Ketiga layanan tersebut diintegrasikan dalam sebuah situs yang popular disebut portal. Yaitu situs yang menyajikan segala macam informasi dan layanan serta yang tak kalah penting adalah terbentuk suatu komunitas secara virtual yang memanfaatkan portal tersebut sebagai media komunikasi dan bertransaksi.
Kesenjangan digital.
Berbarengan dengan harapan yang mekar terhadap otensi TIK, berkembang pula rasa cemas terhadap akibat negatif yang bisa muncul dari melesatnya kemajuan serta penyebarluasan teknologi ini keseluruh dunia, antara lain:
Seperti dua sisi mata uang, setiap hal baru tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan internet. Kehadiran internet diakui telah membawa banyak manfaat, namun berbagai ketakutan atas dampak negatif teknologi ini tetap tak bisa kita pungkiri. Internet pun ternyata mengancam kebiasaan bersosialisasi maupun silaturahmi yang menjadi kultur bangsa kita. Kendati para user terlibat silaturahmi secara maya, namun tetap saja kesan hidup individualistis sulit dihindari, karena generasi internet akan lebih banyak menghabiskan waktunya menjelajahi dunia maya.
Kejahatan internet atau kerap disebut CyberCrime yang terus membayangi. Perilaku carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai kejahatan lain bukan tidak mungkin akan semakin meningkat, apalagi bila tidak ditunjang dengan penegakan hukum.
Pornografi
Pemborosan atas materi dan waktu bagi pengguna yang kecanduan game online
Menurut OECD (2001), kesenjangan digital (digital devide) merupakan jurang antara individu, rumah tangga, kawasan bisnis dan geografis pada berbagai tingkatan sosio-ekonomik dalam hal kesempatan mengakses teknologi informasi dan komunikasi, dan menggunakan internet untuk bermacam kegiatan.
Beberapa faktor yang diidentifikasi berpengaruh terhadap kesenjangan digital antara lain (Nasution, 1998: 235):
Jalan ke akses telekomunikasi
Akses ke internet
Pencapaian pendidikan juga menjelaskan perbedaan akses
Bahasa (hampir 90% isi internet dalam bahasa Inggris)
Akses dikawasan kota lebih baik daripada desa
Akses ke teknologi informasi merupakan kunci pembuka pintu untuk memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan. Begitu pula dengan akses ke internet, masyarakat dapat memperoleh segala informasi yang mereka butuhkan, yang dapat menjadi peluang untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka.
Information and Communication Technology (ICT) dalam kurun waktu terakhir menjadi bahasan yang begitu populer. Hal ini disebabkan meluasnya penerapan ICT dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam bidang perdagangan, namun juga mencakup bidang pertahanan, pemerintahan, pendidikan dan sosial. Kecepatan, kemudahan, akurasi dan biaya murah menjadi ciri penerapan ICT.
Internet merupakan teknologi informasi yang paling banyak digunakan. Seperti yang tertulis diatas bahwa bagi organisasi, pemanfaatan teknologi internet selain memudahkan dalam menyebarkan dan menerima informasi, teknologi internet juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan organisasi, mempercepat pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, memungkinkan pemanfaatan bersama informasi (data sharing). (
www.wordpress.com, diakses tanggal 6 Agustus 2008, at 9.00 pm)
Situs web (website) dan electronic mail merupakan layanan internet yang paling populer. Saat ini berbagai macam situs web telah membanjiri dunia internet. Mulai dari situs yang bersifat pribadi (blogger) maupun sifatnya institusional (official web).
Peningkatan situs web yang demikian pesat menimbulkan pertanyaan “apakah pemanfaatan internet menjadi kebutuhan atau hanya mengikuti trend”. Mengingat banyaknya situs web yang tidak dimanajemen dengan rapi, sehingga popularitasnya menurun secara drastis hingga ditinggalkan pengunjung.
Selain itu, seperti yang ditulis diatas tadi kita juga menyadari bahwa dengan adanya internet segala informasi sudah tidak mejadi tabu lagi, apalagi hal ini dengan didukung dengan biaya yang murah. Oleh karena itu sering terjadi kesalahgunaan internet. Hal ini akibat dari minimnya pengawasan baik dari orang tua ataupun institusi pemilik internet itu sendiri, lagi-lagi alasannya adalah komersil. Seperti yang kita lihat ditayangan-tanyangan televisi, ternyata internet tidak hanya dapat digunakan untuk memperoleh informasi melainkan untuk melakukan transaksi yang sifatnya negati atau boleh dikatakan dapat m,erugikan orang lain, misalnya seks dan pembobolan Mesin ATM. Sehingga peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini. Karena dengan otoritas yang dimiliki, pemerintah dapat mengatur dengan sedemikian rupa terhadap masyarakat khususnya pera pengguna internet. Seperti yang kita lihat baru-baru kemarin mengenai pemblokiran situs porno internet, yang pada mulanya terlihat adanya upaya keseriusan pemerintah, namun dalam kenyataannya pemblokiran tersebut tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hal ini menjadi salah satu bukti, bahwa internet adalah media universal yang mengglobal yang sangat free untuk dapat dinikmati bagi siapa saja dari muda hingga tua sekalipun.

SIMPULAN

Dalam pembahasan diatas kita melihat bahwa komunikasi massa, berdasarkan sifatnya, bermedia. Kami mendefinisikan khalayak dalam komunikasi massa sebagai relatif besar, heterogen dan anonim bagi sumber. Pengalaman komunikasi massa bersifat publik, cepat dan sumbernya dianggap bekerja melalui suatu organisasi yang rumit. Juga ditunjukkan umpan balik dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap umpan balik dalam komunikasi tatap muka.
Selanjutnya kita menelaah beberapa efek dan hasil komunikasi massa. Meskipun media massa sering sangat efektif dalam menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak menjamin pengaruh pada sikap. Sering, terpaan beberapa butir pandangan lewat media massa sekadar memperteguh sikap awal penerima, khususnya berkenaan niat memilih. Kita juga membahas beberapa model peranan yang disajikan media, dan pekerjaan wanita dan minoritas sebagai penjaga gawang, juga membahas efek kekerasan media terhadap perilaku antisosial.
Akhirnya, kita menelaah beberapa implikasi teknologi baru komunikasi. Meskipun baru itu meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media baru dilihat terutama sebagai perluasan media yang ada. Konvergensi sistem komputer dan telekomunikasi juga beberapa efeknya terhadap komunikasi antar persona didiskusikan. Kita juga membahas masalah kemelekan teknologi. Untuk menutup bahasan ini, kami menjelaskan bahwa apa yang disebut revolusi teknologi mempunyai preseden historis dan bahwa kemungkinan suatu komunitas global manusia akan bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia alih-alih pada teknologi itu sendiri.
Warnet akhirnya dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai tempat mengakses pornografi dengan tarif yang murah. Semakin banyak warnet di daerah-daerah dan semakin murah biaya sewanya, maka akan semakin besar pula potensi penyebaran pornografi dan hal-hal negatif lainnya hingga ke pelosok daerah. Hal tersebut menjelaskan pula mengapa terjadi kejadian sweeping warnet oleh masyarakat umum ketika bulan puasa 2001 dan datangnya polisi ke warnet untuk memperingati pemiliknya agar tidak menerima siswa berpakaian sekolah.
Akhirnya, Internet dikuatirkan bisa menjadi benar-benar tempat yang tabu dikunjungi oleh sebagian masyarakat. Bisnis warnet pun terancam. Jumlah pengakses Internet tidak akan bertambah, kalaupun bertambah hanyalah dari sisi kuantitas, tetapi tidak secara kualitas

Daftar Pustaka

Mulyana, Dedy, 2000. “ Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi Jilid 2” . PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, Zulkarimen, 1998. “Komunikasi Pembagunan (Pengenalan Teori dan Penerapannya)”. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Wibawa, Aif, Jurnal Komunikasi Massa, UPN Veteran Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono, 1990. “Sosiologi Suatu Pengatar”. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Santana K, Septiawan, 2005, Jurnalisme Kontemporer, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Website:
www.google.com, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY, diakses tanggal 5 Agusttus 2008, at 8.00pm
www.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008, at 8.00 pm
www.wordpress.com, diakses tanggal 6 Agustus 2008, at 9.00 pm

Minggu, 27 Juli 2008


KELAS A
153060043
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Maraknya persaingan bisnis yang terjadi mengakibatkan sedikit banyak instansi kartu seluler maupun instansi ponsel berlomba-lomba memberikan kenyamanan konsumennya melalui produk-produk yang telah diedarkan dipasaran. Sebagian dari mereka berpikir, bahwa kenyamanan konsumen oleh produknya merupakan hal yang esensial, hal ini dapat kita lihat bahwa selama ini dari hari-kehari, bulan ke bulan dan tahun ketahun semua teknologi terus mengalami kemajuan dan akselerasi. Ini membuktikan bahwa persaingan bisnis di bidang ini cukup menjajikan dan membuat banyak orang untuk berusaha menirunya. Tidak peduli apakah nantinya produk itu laku dipasaran atau tidak, yang terpenting bagi mereka adalah terus berusaha melawan pesaing bisnis lain. Alhasil, terkadang ada yang sempurna dengan wujud keuntungan maupun dengan wujud kekecewaan.
lagi-lagi teknologi membuat kita cukup pusing, bagaimana tidak belum sempat mempelajari teknologi yang satu sudah muncul teknologi yang lain. Sehingga hal ini menuntut kita untuk semakin banyak lagi mambaca dan terus menggali informasi baik dari media cetak maupun media elektronik.
Ternyata kedua media diatas juga tidak luput dari incaran perusahaan seluler maupun ponsel sebagai media publikasi dan advertising. Karena Seperti yang kita ketahui, bahwa memang keberadaan kedua media ini telah dianggap ampuh sebagai media publikasi yang kredibel. Dengan demikian, munculnya teknologi disamping secara komersil menguntungkan perusahaan yang memproduksi, disamping itu juga menguntungkan instistusi media sebagai media advertising.
Munculnya teknologi baru tanpa adanya upaya sosialisasi kepada konsumen, nantinya juga akan mengakibatkan instansi tersebut kurang berhasil dalam peluncuran produknya. Oleh karena itu, terkadang juga perusahaan itu membuat sendiri upaya-upaya untuk mensosialisasikan produknya tersebut dengan sedemikian rupa yang nantinya akan dapat memudahkan konsumen untuk semakin siap lagi dalam menerima suatu produk teknologi yang diproduksi. Fenomena seperti ini yang sering kita lihat adalah teknologi pada layanan ponsel yang memberikan layanan dan fasilitas kepada konsumen. Terkadang fenomena semacam ini kurang kita sadari, dengan alasan kita terlalu asik dengan tawaran-tawaran dan layanan yang cukup menarik.
B. RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana teknologi 3,5G berkembang dan mempengaruhi masyarakat, khususnya masyarakat penggemar ponsel. Selain itu bagaimana ponsel dapat mengakses layanan internet.
C. TUJUAN
Untuk mengetahui seberapa antusias mesyarakat terhadap teknologi 3,5G.
Untuk mengetahui perkembangan teknologi 3,5G.
Mengetahui bagaimana sebuah ponsel dapat mengakses layanan internet.
PEMBAHASAN
Layanan tekonologi 3,5G menjadi salah satu fenomena yang cukup menggemparkan sebagian besar masyarakat. Hal ini diakibatkan layanan ini mampu menghipnotis masyarakat khususnya para penikmat ponsel. Kita lihat saja dulu Kampanye evolusi teknologi layanan jaringan seluler dari 3G ke 3,5G semakin gencar dilakukan oleh vendor dan operator. Pertarungan untuk merebut segmen pasar semakin seru. Kita juga dapat melihat tayangan iklan peluncuran produk telepon seluler (ponsel) di televisi saat itu. Vendor ponsel seakan berlomba tidak hanya memamerkan tampilan produk baru yang makin gaya, namun kemampuan downlink cepat berteknologi 3,5G HSDPA (high speed downlink packet access) menjadi bagian penawaran yang paling dikedepankan untuk merayu konsumen. Pengenalan produk yang menawarkan akses seluler lebih cepat beberapa kali lipat dari jaringan 3G ini, tidak hanya dilakukan vendor. Beberapa operator pemilik lisensi 3G seperti tidak mau ketinggalan beriklan di layar kaca, media massa atau papan iklan, menawarkan produk layanan yang mendukung evolusi 3G ke 3,5G. (SKH Kompas edisi 27 Juni 2007)
Seputar 3,5G
3,5G atau dikenal juga sebagai super
3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video (video sharing). Teknologi ini merupakan penyempurnaan teknologi sebelumnya dengan menutupi semua keterbatasan 3G. Contohnya layanan panggilan video 3,5G mengalami penyempurnaan dengan meniadakan penundaan suara maupun penundaan pada tayangan wajah lawan bicara di layar ponsel (yang sering terjadi pada 3G), sehingga melakukan panggilan video (video call) melalui jaringan 3,5G jauh lebih terkesan hidup. (www.wikipedia.com, dakses tanggal 19 Juli 2008, at 8.00am).
Oleh karena itu teknologi 3,5G dapat dikatakan sebagai teknologi yang cukup banyak diminati masyarakat, karena dianggap bahwa teknologi ini mampu meninggalkan teknologi-teknologi sebelumnya yaitu 1G, 2G dan 3G. Dengan layanan ini masyarakat dapat menikmatinya dengan lebih nyaman. Bagaimana tidak, misalnya berbagai macam layanan seperti musik, video, mobile TV dan sebagainya seluruhnya dapat dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3,5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini, kita dapat mengakses data/internet dengan lebih cepat.
Keunggulan teknologi ini dapat sebagai berikut:
Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya. (
www.indonesiaracing.com, diakses tanggal 19 Juli 2008, at 4.00pm)
Namun, kenyataanya taknologi 3,5G masih banyak digunakan untuk kepentingan konsumtif, seperti layanan video call dan mobile TV. Padahal, teknologi ini dapat digunakan untuk kepentingan bisnis sehingga dari pihak konsumen sendiri dapat mendapatkan manfaat yang sifatnya lebih produktif. Dengan demikian, apabila sebagian masyarakat dapat menggunakan manfaat dari teknologi ini dapat dikatakan jumlah pengangguran dan kemiskinan di suatu negara setidaknya dapat diminimalisir. Karena mengelola sebuah bisnis baik untuk bisnis kecil maupun besar sebenarnya hampir sama dengan mengelola informasi. Kaya informasi ya merekalah yang akan dicari dan apabila bisnis itu dalam sekala yang besar dan tersebar, tentu kita tidak dapat mengawasinya secara manual. Sehingga dengan layanan teknologi ini, masyarakat dapat mengakses dengan cepat segala informasi apapun yang mereka inginkan khususnya yang berhubungan dengan dunia bisnis. Dengan demikian, untuk mengelola usaha mereka, layanan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Namun, ironisnya sosialisasi terkait dengan teknologi ini masih terhitung minim, hal ini dapat dilihat dari masih banyakya masyarakat yang belum tahu keampuhan dan manfaat dari teknologi 3,5G . Selain itu, harga jual ponsel yang mahal (3,5G) juga menjadi salah satu faktor kenapa masyarakat cukup banyak yang tidak tahu keberadaan teknologi ini. Dan berikut beberapa penggunaan teknologi digital dari 3,5 G
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson dimana teknologi ini merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
WiBro(Wireless Broadband). WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. (Miraabito, 2004: 104)
Sesungguhnya teknologi komunikasi ini merupakan konvergensi antara ponsel dan internet. Artinya seorang individu dapat mengakses internet dengan menggunakan ponsel yang ia miliki. Berikut syarat ponsel yang dapat memberikan layanan akses internet:
Wireless application protokol (WAP)
menurut Akmal Fakri, sudah dimiliki hampir semua merek ponsel keluaran terbaru, muali dari Siemens, Nokia, Motorola hingga Ericsson (2000:41).
Pemilik posel berlangganan content provider
Di Indonesia, sudah banyak penyedia jasa layanan ponsel yang sudah bekerjasama dengan layanan provider. Dengan demikian, maka pengguna ponsel dapat dengan mudah mengakses internet.
Bila kita menempatkan teknologi komunikasi dalam matriks “perjalanan panjang” teknologi yang diformulasikan oleh Criss Freeman, maka teknologi komunikasi berada pada gelombang terakhir, yaitu gelmbang kelima. Gelombang ini dimulai pada tahun 1990-an. Yang menjadi pemicu kelahiran gelombang ini adalah mokroelektronik. Yang menjadi “pembentuknya” adalah komputer. Sedangkan yang menjadi infrastruturnya adalah informasi superhighway dan e-mail (2000:157). Semuanya ini menunjukan bahwa orang sedang sangat memperhatikan teknologi komunikasi. Orang bahkan sedang menaruh harapan besar pada teknologi komunikasi sebagai bisnis. (Abrar, 2003: 24-25).
KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa munculnya inovasi teknologi tanpa dibarengi dengan kesiapan dari masyarakat, maka hal ini akan menimbulkan kesenjagan teknologi akibat dari kurangnya usaha pemerintah untuk memerangi penyakit teknologi (gaptek). Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dan upaya-upaya yang serius dari pemerintah, misalnya memberikan sosialisasi terkait dengan masalah teknologi.
Kesenjangan tersebut dapat mangakibatkan pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan teknologi demi mancapai tujuan pribadi mereka, walaupun terkadang tindakannya tersebut merugikan orang lain. Misalnya dengan adanya teknologi 3,5G ini setidaknya menambah jumlah angka seks bebas di tingkat remaja meningkat, hal ini akibat dari layanan akses internet yang cepat dan personal, sehingga menimbulkan minimnya pengawasan. Selain itu pemblokiran situs porno yang kurang intensif juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya fenomena tersebut.
Begitu banyaknya kemudahan yang dijanjikan ponsel yang dapat mengakses internet ini, sehingga jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan bertambah secara drastis.

Daftar Pustaka
Abrar, Ana N. 2003.”Teknologi Komunikasi Perspektif Ilmu Komunikasi”, Lesfi, Yogyakarta.
Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). “New Communication Technology : Application, Policy, and Impact, fifth edition”, UK : Focal Press
www.wikipedia.com, dakses tanggal 19 Juli 2008, at 8.00am
www.indonesiaracing.com.