Minggu, 10 Agustus 2008

Tugas UAS PTK

Nama : Andi Dwi Purwanto
Nim : 153060043
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi menuntut kita sebagai consumer sekaligus operator untuk semakin lebih giat lagi mempelajari dan menguasai teknologi. Bahkan terkadang munculnya teknologi baru saat ini susah untuk diprediksi. Hal ini dapat kita lihat ketika suatu teknologi berkembang dan muncul dari waktu-kewaktu yang terus mengalami akselerasi. Salah satunya yaitu munculnya teknologi internet, yang mana teknologi ini telah mampu membuat sedikit banyak orang yang kagum.
Selain itu, kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sat ini memmungkinkan manusia dimanapun mereka berada bisa dengan mudah mengakses teknologi komunikasi modern yaitu media internet. Media internet sebenarnya merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan salah satu jenis dari teknologi telekomunikasi, yaitu telepon. Kombinasi dari kedua teknologi itulah yang memungkinkan hadirnya media baru yang bernama internet. Fasilitas telepon pada teknologi internet diperlukan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lain sehingga membentuk satu jaringan.
Internet adalah singkatan dari Interconnection Network, yang artinya adalah hubungan antar jaringan komputer. Sedangkan network berarti suatu sistem komunikasi data antar komputer. Lalu ada juga yang mengartikan bahwa internet adalah jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yang menghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lainnya di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis.
Media internet dikembangkan pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1969 oleh sebuah jaringan eksperimen yang disebut sebagai ARPANet (Advance Research Project Agency Network). ARPANet ini menghubungkan empat buah pusat komputer di sebuah universitas dengan departemen Pertahanan ke dalam sebuah jaringan guna menjalankan sebuah proyek penelitian tertentu yang berkatan dengan senjata nuklir (Fidler, dalam Bharata, 2000 : 64).
Delam perkembangannya, sekitar awal 1980-an mulai dikembangkan media internet untuk masyarakat awam. Dengan teknologi inilah, proses komunikasi melalui media Cyber ini semakin marak seiring dengan perkembangan teknologinya yang semakin baik pula, terutama perangkat hard ware komputer dengan jaringan telekomunikasi (telepon) sebagai dua komponen pendukung utama dari media tersebut. Pengguna internet memanfaatkan media ini tidak hanya sekadar untuk membantu mempermudah pekerjaan, seperti mancari dan mengirimkan data pada institusi akademik namun juga untuk mencari ataun mengirimkan informasi bahkan berdiskusi megenai masalah-masalah pribadi maupun umum.
Dalam kurun waktu 1989 sampai dengan 1994 dikembangkan Mozaic dan WWW (Word Wide Wibe), yang memungkinkan dapat dinyatakan sebagai dua faktor yang menunjang popularitas media internet. Tanpa perkembangan dua faktor tersebut, diyakini tidak mungkin media internet mampu berperan maksimal seperti sekarang ini. Oleh karena itu, banyak orang memanfatkan media ini untuk membantu mereka dalam berkomunikasi. (Wibawa, 2004: 87)

B. Rumusan Masalah
Sejauhmana media internet mampu mempengaruhi kehidupan manusia dalam berkomunikasi.
Sejauhmana internet manjadi media universal.
Sejauhmana dampak yang ditimbulkan oleh media internet.

C. Tujuan
Mengetahui sejauhmana Internet mampu mempengaruhi kehidupan manusia dalam berkomunikasi.
Untuk mengetahui sejauhmana internet manjadi media universal.
Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan oleh internet.

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Sejarah media massa memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan teknologi yang lama, namun mensubstitusinya. Teori konvergensi menyatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa terus merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru tersebut cenderunung merupakan perpanjangan, atau evolusi, dari model-model terdahulu. Dalam konteks ini, internet bukanlah suatu pengecualian.
Media massa internet telah dianggap sebagai salah satu media massa online yang sedikit banyak membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini dapat kita lihat bahwa keberadaan media ini sudah menjamur diberbagai daerah baik perkotaan maupun pedesaan. Tak hanya masyarakat, namun pemerintah pun juga menyadari keampuhan dari media ini. Sehingga berbagai upaya pun dilakukan untuk dapat meggunakan layanan ini, misalnya untuk mensosialisasikan sebuah kebijakan maupun program yang akan dilaksanakan pemerintah.
Internet masuk desa menjadi salah satu fenomena nyata terkait dengan kemampuan media ini. Dengan internet masuk desa diharapkan segala sesuatu yang terjadi di dalam maupun diluar daerah tersebut, maka akan dengan mudah masyarakat mengetahuinya. Dengan demikian, jarak dan waktu yang selama ini menjadi salah satu hambatan dengan mudah akan teratasi. Namun ironisnya, banyak pula dari sebagian masyarakat yang belum secara keseluruhan mengetahuinya, sehingga adanya sebuah teknologi tanpa dibarengi dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikannya, maka hal tersebut mengakibatkan miss tekhnologi.
Oleh karena itu, terkadang teknologi dapat dijadikan patokan bagi negara-negara tertentu apakah suatu negara itu maju ataukah tidak. Karena dengan cepatnya orang mengembangkan dan menguasai sebuah teknologi baru, maka orang tersebut akan mengetahui segala informasi yang ada dan krusial saat ini. Berarti dapat dibayangkan apabila media tersebut (internet) sudah semakin rata diseluruh dunia, semakin terbuktilah ramalan Marshall Mc Luhan dengan Global Villagenya (
www.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008, at 8.00 pm).
Untuk masa depan yang lebih dekat saja dunia kerja bisa semakin radikal berubah, di mana orang-orang dapat bekerja di kantor yang ditempatkan dalam dunia cyberspace tanpa harus mendatangi tempatnya. Ini sudah tampak terjadi di bidang ekonomi seperti perdagangan, pemasaran, dan perbankan. Demikian pula dengan kegiatan berbelanja, berkirim surat dengan fasilitas surat elektronik atau electronic mail (e-mail), bahkan sekadar mengobrol (chatting) tanpa harus bertemu fisik dengan lawan bicaranya.
Orang-orang semakin sadar bahwa dengan internet semua menjadi sangat mudah. Terlebih dalam hal brekomunikasi, walaupun jarak kita jauh dengan lawan bicara kita maka dengan fasilitas web came semua terasa mudah. Ini merupakan salah satu keuntungan yang dapat kita terima sebagai pengguna internet.
Dalam penggunaan publik, telekomunikasi merujuk pada telepon, telegraf, atau jaringan data sebagai komunikasi dari satu tempat ke tempat lain, atau radio dan televisi sebagai komunikasi siaran. Diantara hasil yang paling menonjol dalam perkembangan teknolgi adalah konvergensi telekomunikasi dan komputer menjadi suatu sistem tunggal kadang-kadang disebut jaringan intelijen. Jaringan ini dianggap tidak hanya sebagai suatu teknologi namun juga sebagai “sumber daya informasi”. (Mulyana, 2000: 227).
Pada masa lalu, pandangan kita tentang komunikasi massa mengasumsikan perbedaan antara berbagai media, cetak, film, siaran, dan sebagainya. Misalnya, video teks adalah suatu teknologi informasi elektronik yang megirimkan dan memperoleh kembali data, temasuk informasi grafik: ia memungkinkan komunikasi interaksif antara data base komputer yang besar dan pengguna kantor atau monitor video di rumah yang dihubungkan dengan televisi kabel atau saluran telepon. “videoteks mungkin kehilangan identitasnya yang khas. Di rumah, ia bersatu dengan komputer rumah. Di kantor ia bersatu dengan sistem otomasi kantor konvensional” (Forester, 1987 dalam Mulyana : 227).
Bagaimana jaringan itelijen akan mempengaruhi hidup kita di rumah. Diramalkan bahwa rumah tangga masa depan akan dilengkapi dengan mesin faks tanpa kabel dan jaringan komputer pribadi; pelayanan televisi pendidikan ; perbankan online dan belanja dari rumah; sistem alarm darurat terintegrasi bila megatasi kebakaran, untuk memanggil polisi dan sebagainya. William menjelaskan, “kemudahan yang akan datang harus memungkinkan pealayanan-pelayanan ini dialihkan ke manapun yang ingin anda anggap ‘rumah’, termasuk di jalan maupun di kantor”. (1991 dalam Mulyana : 227). Apa yang kita lihat sekarang, dalam banyak aspek kehidupan kita, adalah kekaburan perbedaan antara media dan fungsi-fungsinya yang tumpang tindih.
Pengaruh internet dalam kehidupan manusia
Lalu bagaimana teknologi ini akan mempengaruhi komunikasi antarpersona. Agaknya setidak-tidaknya suatu segmen penduduk atau sejumlah transaksi tatap-muka akan diperantarai oleh komputer dan televisi interaksif. Ini tidak berarti bahwa komunikasi antarpersona akan berkurang.
Titik esensialnya adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium. Namun semestinya itu tidaklah menopengi fakta bahwa esensi komunikasi secara keseluruhan tetap tidak berubah. (Garcia dalam Santana, 2005: 136).
Berikut pengaruh internet dalam berbagai bidang kehidupan manusia (Soekanto, 1990:335):
Pengaruh Internet dalam Kehidupan Sosial
Kebiasaan manusia yang gemar ber-relationship, misalnya. Adanya internet sedikit demi sedikit telah menggeser kebiasaan komunikasi secara face to face. Kehadiran fasilitas chatting, e-mail, milis, maupun layanan komunitas sejenis, diakui membawa manfaat dari sisi efektivitas waktu dan efisiensi biaya. Untuk berkomunikasi secara personal maupun massal, seorang pengguna internet tak perlu repot, cukup melakukannya di depan komputer atau menggunakan gadget. Bahkan dengan adanya Internet telah memungkinkan seseorang untuk melakukan pekerjaannya di rumah, tanpa harus berada di kantor.
Pengaruh Internet dalam Bidang Ekonomi
Internet juga berdampak terhadap sektor ekonomi dan bisnis. Kehadiran e-commerce yang terus berkembang lambat laun akan merubah kebiasaan bertransaksi sebagian masyarakat kita. Para produsen maupun konsumen akan terbiasa menjual maupun membeli produk dan jasa secara online ketimbang melangkahkan kaki ke outlet penjualan. Ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala. Sebuah perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama dengan kalangan bisnis asing untuk menjalin kerjasama atau ingin mengakses pasar mancanegara.
Pengaruh Internet dalam Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, introduksi internet juga membawa perubahan. Sebelum adanya internet, masyarakat Indonesia terutama kalangan akademisi sungguh tidak mudah untuk mencari sumber informasi. Kendati berbagai buku maupun jurnal banyak terdapat di perpustakaan konvensional, namun belum tentu sesuai kebutuhan. Kehadiran internet telah mempermudah seseorang untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan, dimanapun itu (nasional dan mancanegara). Proses distance learning atau kelas jauh yang beberapa waktu lalu mungkin dianggap mustahil, kini sangat memungkinkan dilakukan.
Pengaruh Internet di Bidang Lainnya
Perubahan sosial maupun budaya yang terjadi di sektor lain sebagai dampak teknologi internet. Seperti layanan satu atap dalam E-Government, ataupun trend Blog saat ini yang telah serta merta merubah kebiasaan seseorang dalam menulis agenda harian. Bila sebelumnya cenderung bersifat privat, hanya bisa diketahui pribadi, namun kini justru sebagian masyarakat menjadi tidak sungkan untuk mempublish diary-nya ke publik.
Penerapan kemajuan teknologi dapat pula mengintensifkan seleksivitas khalayak komunikasi massa. Sebaliknya, teknologi juga telah memungkinkan media massa telah menjadi jauh lebih selektif. Misalnya, dalam bidang penerbitan, buku-buku sekarang dapat dicetak bila diperlukan, dengan beberapa bagian ditambahkan atau dibuang, sesuai dengan permintaan pembaca.
Inovasi teknologi tertentu tampaknya cocok untuk mengembangkan komunikasi alih-alih membatasinya. Dalam komunikasi organisasional, misalnya, video konferensi dapat digunakan oleh banyak perusahaan secara rutin. Beberapa ahli mengunggulkan bahwa telekomunikasi dapat digunakan sebagai “kekuatan baru bagi perancangan dan perancangan ulang organisasonal”(keen, dalam , 1987 : 593).
Karena kebutuhan, teknologi baru komunikasi telah banyak meningkatkan komunikasi antar budaya. Orang-orang dari budaya-budaya yang berlainan memperoleh lebih banyak informasi mengenai satu sama lain dan lebih mudah dihubungi dari pada sebelumnya. Mereka juga lebih sering bergantung. Namun, perlombaan untuk membuat terobosan dalam teknologi superkonduktor, misalnya telah menimbulkan banyak persaingan. Kemajuan-kemajuan teknologi diharapkan akan memberi andil kepada komunitas global manusia. Hal ini juga didorong dengn adanya fasilitas dari internet yang meliputi:
Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran.
Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi maupun kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Dalam konteks pemanfaatan internet sebagai sarana komunikasi organisasi, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut (
www.google.com, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY, diakses tanggal 5 Agusttus 2008, at 8.00pm):
1. Penerapan Teknologi Informasi hendaknya di ikuti perubahan paradigma.
Pada era informasi, aliran data baik dari dalam maupun dari luar berlangsung sangat cepat. Untuk dapat bertahan di era informasi, maka sebuah organisasi yang memanfaatkan teknologi internet harus menjadi produsen informasi tidak hanya sekedar pengkonsumsi informasi. Internet harus dimaknai sebagai dunia baru, dimana paradigma yang dibangun harus berorientasi kepada pengguna (pengunjung), sehingga informasi yang disampaikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Situs internet bukan sekedar etalase bagi organisasi, hanya menyediakan informasi internal organisasi yang tidak terlalu berguna bagi pengunjung. Akan tetapi, dapat dijadikan media komunikasi organisasi bagi pihak-pihak eksternal maupun internal. Dalam hal ini, peranan penentu kebijakan organisasi menjadi signifikan dalam merencanakan konsep pembangunan situs internet.
2. Penerapan strategi branding situs internet.
Branding (merk / pencitraan) tidak bisa dilepaskan dari sisi kehidupan kita, baik pada dunia nyata maupun dunia maya (cyber space). Contoh pada dunia maya, kita mengenal Google mesin pencari yang handal, Wikipedia sebagai layanan ensiklopedia online, atau Ebsco sebagai layanan jurnal online. Dengan adanya branding, maka suatu produk dapat dikenali dan diidentifikasi secara unik dan mudah. Misalkan sajian informasi yang berbeda dengan situs lainnya, ataupun ada nilai keuntungan tertentu bagi pengunjung. Strategi branding pada dunia maya, menurut Romi Satria Wahono (2007) terbagi menjadi tiga unsur, yaitu : ePositioning, eUniqueness, dan ePromotion. ePositioning merupakan langkah awal dan dasar dalam pembentukan branding. Di wilayah mana situs akan diposisikan secara unik melalui focusing, serta muatan isi situs. eUniqueness, merupakan keunikan yang terdapat pada suatu situs, sehingga memudahkan pengunjung dalam proses identifikasi situs. eUniqueness dapat dibangun dengan nama domain, simbol atau logo, slogan, atau bahkan layanan yang tidak terdapat pada situs lain. ePromotion, merupakan mekanisme promosi situs. Dapat dilakukan melalui mendaftarkan pada mesin pencari (Google dan Yahoo), grup diskusi (milis), mengisi komentar pada situs lain, serta banyaknya situs direferensikan oleh situs lain (popularitas link).
3. Partisipasi pengunjung untuk berbagi pengetahuan dan informasi.
Dimulai pada tahun 2004, era web 2.0 menjadi pembicaraan hangat seputar konsep pengembangan situs internet (Ridwan Sanjaya, 2007). Meskipun tidak ada definisi yang jelas mengenai web 2.0, web 2.0 lebih menekankan perubahan cara berpikir dalam menyajikan isi situs dan tampilan situs. Apabila pada era web 1.0, situs merupakan wilayah web designer dan web programmer, maka inti era web 2.0 adalah jalinan sosial dan keterlibatan pengguna secara interaktif. Pengguna pada era web 2.0 tidak perlu bersusah payah mempelajari bahasa pemrograman web yang rumit untuk memiliki situs, cukup mendaftarkan diri sebagai anggota blogger (blogspot.com). Contoh lainnya, pengguna pun dapat berkontribusi merubah atau menambah isi pada situs wikipedia.org. Atau, suatu situs dapat menampilkan (feeding) isi situs lain melalui teknologi RSS (Realy Simple Syndicate).
4. Penyediaan jenis layanan.
Layanan pada situs internet dibagi menjadi tiga level, yaitu : informasi, interaksi, dan transaksi. Pada level informasi, organisasi mempublikasikan kebijakan, prosedur, aktifitas, dan lain sebagainya melalui situs. Pada level Interaksi antara organisasi dan pihak eksternal dapat melakukan komunikasi dua arah melalui media web maupun email sebagai bentuk layanan partisipatoris pihak eskternal. Sedangkan pada level Transaksi, organisasi menyediakan layanan bagi pihak eksternal untuk bertransaksi secara online. Misalkan pembuatan kartu anggota, pembayaran iuran, dan lain sebagainya. Ketiga layanan tersebut diintegrasikan dalam sebuah situs yang popular disebut portal. Yaitu situs yang menyajikan segala macam informasi dan layanan serta yang tak kalah penting adalah terbentuk suatu komunitas secara virtual yang memanfaatkan portal tersebut sebagai media komunikasi dan bertransaksi.
Kesenjangan digital.
Berbarengan dengan harapan yang mekar terhadap otensi TIK, berkembang pula rasa cemas terhadap akibat negatif yang bisa muncul dari melesatnya kemajuan serta penyebarluasan teknologi ini keseluruh dunia, antara lain:
Seperti dua sisi mata uang, setiap hal baru tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan internet. Kehadiran internet diakui telah membawa banyak manfaat, namun berbagai ketakutan atas dampak negatif teknologi ini tetap tak bisa kita pungkiri. Internet pun ternyata mengancam kebiasaan bersosialisasi maupun silaturahmi yang menjadi kultur bangsa kita. Kendati para user terlibat silaturahmi secara maya, namun tetap saja kesan hidup individualistis sulit dihindari, karena generasi internet akan lebih banyak menghabiskan waktunya menjelajahi dunia maya.
Kejahatan internet atau kerap disebut CyberCrime yang terus membayangi. Perilaku carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai kejahatan lain bukan tidak mungkin akan semakin meningkat, apalagi bila tidak ditunjang dengan penegakan hukum.
Pornografi
Pemborosan atas materi dan waktu bagi pengguna yang kecanduan game online
Menurut OECD (2001), kesenjangan digital (digital devide) merupakan jurang antara individu, rumah tangga, kawasan bisnis dan geografis pada berbagai tingkatan sosio-ekonomik dalam hal kesempatan mengakses teknologi informasi dan komunikasi, dan menggunakan internet untuk bermacam kegiatan.
Beberapa faktor yang diidentifikasi berpengaruh terhadap kesenjangan digital antara lain (Nasution, 1998: 235):
Jalan ke akses telekomunikasi
Akses ke internet
Pencapaian pendidikan juga menjelaskan perbedaan akses
Bahasa (hampir 90% isi internet dalam bahasa Inggris)
Akses dikawasan kota lebih baik daripada desa
Akses ke teknologi informasi merupakan kunci pembuka pintu untuk memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan. Begitu pula dengan akses ke internet, masyarakat dapat memperoleh segala informasi yang mereka butuhkan, yang dapat menjadi peluang untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka.
Information and Communication Technology (ICT) dalam kurun waktu terakhir menjadi bahasan yang begitu populer. Hal ini disebabkan meluasnya penerapan ICT dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam bidang perdagangan, namun juga mencakup bidang pertahanan, pemerintahan, pendidikan dan sosial. Kecepatan, kemudahan, akurasi dan biaya murah menjadi ciri penerapan ICT.
Internet merupakan teknologi informasi yang paling banyak digunakan. Seperti yang tertulis diatas bahwa bagi organisasi, pemanfaatan teknologi internet selain memudahkan dalam menyebarkan dan menerima informasi, teknologi internet juga dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan organisasi, mempercepat pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, memungkinkan pemanfaatan bersama informasi (data sharing). (
www.wordpress.com, diakses tanggal 6 Agustus 2008, at 9.00 pm)
Situs web (website) dan electronic mail merupakan layanan internet yang paling populer. Saat ini berbagai macam situs web telah membanjiri dunia internet. Mulai dari situs yang bersifat pribadi (blogger) maupun sifatnya institusional (official web).
Peningkatan situs web yang demikian pesat menimbulkan pertanyaan “apakah pemanfaatan internet menjadi kebutuhan atau hanya mengikuti trend”. Mengingat banyaknya situs web yang tidak dimanajemen dengan rapi, sehingga popularitasnya menurun secara drastis hingga ditinggalkan pengunjung.
Selain itu, seperti yang ditulis diatas tadi kita juga menyadari bahwa dengan adanya internet segala informasi sudah tidak mejadi tabu lagi, apalagi hal ini dengan didukung dengan biaya yang murah. Oleh karena itu sering terjadi kesalahgunaan internet. Hal ini akibat dari minimnya pengawasan baik dari orang tua ataupun institusi pemilik internet itu sendiri, lagi-lagi alasannya adalah komersil. Seperti yang kita lihat ditayangan-tanyangan televisi, ternyata internet tidak hanya dapat digunakan untuk memperoleh informasi melainkan untuk melakukan transaksi yang sifatnya negati atau boleh dikatakan dapat m,erugikan orang lain, misalnya seks dan pembobolan Mesin ATM. Sehingga peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini. Karena dengan otoritas yang dimiliki, pemerintah dapat mengatur dengan sedemikian rupa terhadap masyarakat khususnya pera pengguna internet. Seperti yang kita lihat baru-baru kemarin mengenai pemblokiran situs porno internet, yang pada mulanya terlihat adanya upaya keseriusan pemerintah, namun dalam kenyataannya pemblokiran tersebut tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hal ini menjadi salah satu bukti, bahwa internet adalah media universal yang mengglobal yang sangat free untuk dapat dinikmati bagi siapa saja dari muda hingga tua sekalipun.

SIMPULAN

Dalam pembahasan diatas kita melihat bahwa komunikasi massa, berdasarkan sifatnya, bermedia. Kami mendefinisikan khalayak dalam komunikasi massa sebagai relatif besar, heterogen dan anonim bagi sumber. Pengalaman komunikasi massa bersifat publik, cepat dan sumbernya dianggap bekerja melalui suatu organisasi yang rumit. Juga ditunjukkan umpan balik dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap umpan balik dalam komunikasi tatap muka.
Selanjutnya kita menelaah beberapa efek dan hasil komunikasi massa. Meskipun media massa sering sangat efektif dalam menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak menjamin pengaruh pada sikap. Sering, terpaan beberapa butir pandangan lewat media massa sekadar memperteguh sikap awal penerima, khususnya berkenaan niat memilih. Kita juga membahas beberapa model peranan yang disajikan media, dan pekerjaan wanita dan minoritas sebagai penjaga gawang, juga membahas efek kekerasan media terhadap perilaku antisosial.
Akhirnya, kita menelaah beberapa implikasi teknologi baru komunikasi. Meskipun baru itu meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media baru dilihat terutama sebagai perluasan media yang ada. Konvergensi sistem komputer dan telekomunikasi juga beberapa efeknya terhadap komunikasi antar persona didiskusikan. Kita juga membahas masalah kemelekan teknologi. Untuk menutup bahasan ini, kami menjelaskan bahwa apa yang disebut revolusi teknologi mempunyai preseden historis dan bahwa kemungkinan suatu komunitas global manusia akan bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia alih-alih pada teknologi itu sendiri.
Warnet akhirnya dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai tempat mengakses pornografi dengan tarif yang murah. Semakin banyak warnet di daerah-daerah dan semakin murah biaya sewanya, maka akan semakin besar pula potensi penyebaran pornografi dan hal-hal negatif lainnya hingga ke pelosok daerah. Hal tersebut menjelaskan pula mengapa terjadi kejadian sweeping warnet oleh masyarakat umum ketika bulan puasa 2001 dan datangnya polisi ke warnet untuk memperingati pemiliknya agar tidak menerima siswa berpakaian sekolah.
Akhirnya, Internet dikuatirkan bisa menjadi benar-benar tempat yang tabu dikunjungi oleh sebagian masyarakat. Bisnis warnet pun terancam. Jumlah pengakses Internet tidak akan bertambah, kalaupun bertambah hanyalah dari sisi kuantitas, tetapi tidak secara kualitas

Daftar Pustaka

Mulyana, Dedy, 2000. “ Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi Jilid 2” . PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, Zulkarimen, 1998. “Komunikasi Pembagunan (Pengenalan Teori dan Penerapannya)”. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Wibawa, Aif, Jurnal Komunikasi Massa, UPN Veteran Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono, 1990. “Sosiologi Suatu Pengatar”. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Santana K, Septiawan, 2005, Jurnalisme Kontemporer, Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Website:
www.google.com, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY, diakses tanggal 5 Agusttus 2008, at 8.00pm
www.wikipedia.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008, at 8.00 pm
www.wordpress.com, diakses tanggal 6 Agustus 2008, at 9.00 pm

Tidak ada komentar: