Minggu, 27 Juli 2008


KELAS A
153060043
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Maraknya persaingan bisnis yang terjadi mengakibatkan sedikit banyak instansi kartu seluler maupun instansi ponsel berlomba-lomba memberikan kenyamanan konsumennya melalui produk-produk yang telah diedarkan dipasaran. Sebagian dari mereka berpikir, bahwa kenyamanan konsumen oleh produknya merupakan hal yang esensial, hal ini dapat kita lihat bahwa selama ini dari hari-kehari, bulan ke bulan dan tahun ketahun semua teknologi terus mengalami kemajuan dan akselerasi. Ini membuktikan bahwa persaingan bisnis di bidang ini cukup menjajikan dan membuat banyak orang untuk berusaha menirunya. Tidak peduli apakah nantinya produk itu laku dipasaran atau tidak, yang terpenting bagi mereka adalah terus berusaha melawan pesaing bisnis lain. Alhasil, terkadang ada yang sempurna dengan wujud keuntungan maupun dengan wujud kekecewaan.
lagi-lagi teknologi membuat kita cukup pusing, bagaimana tidak belum sempat mempelajari teknologi yang satu sudah muncul teknologi yang lain. Sehingga hal ini menuntut kita untuk semakin banyak lagi mambaca dan terus menggali informasi baik dari media cetak maupun media elektronik.
Ternyata kedua media diatas juga tidak luput dari incaran perusahaan seluler maupun ponsel sebagai media publikasi dan advertising. Karena Seperti yang kita ketahui, bahwa memang keberadaan kedua media ini telah dianggap ampuh sebagai media publikasi yang kredibel. Dengan demikian, munculnya teknologi disamping secara komersil menguntungkan perusahaan yang memproduksi, disamping itu juga menguntungkan instistusi media sebagai media advertising.
Munculnya teknologi baru tanpa adanya upaya sosialisasi kepada konsumen, nantinya juga akan mengakibatkan instansi tersebut kurang berhasil dalam peluncuran produknya. Oleh karena itu, terkadang juga perusahaan itu membuat sendiri upaya-upaya untuk mensosialisasikan produknya tersebut dengan sedemikian rupa yang nantinya akan dapat memudahkan konsumen untuk semakin siap lagi dalam menerima suatu produk teknologi yang diproduksi. Fenomena seperti ini yang sering kita lihat adalah teknologi pada layanan ponsel yang memberikan layanan dan fasilitas kepada konsumen. Terkadang fenomena semacam ini kurang kita sadari, dengan alasan kita terlalu asik dengan tawaran-tawaran dan layanan yang cukup menarik.
B. RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana teknologi 3,5G berkembang dan mempengaruhi masyarakat, khususnya masyarakat penggemar ponsel. Selain itu bagaimana ponsel dapat mengakses layanan internet.
C. TUJUAN
Untuk mengetahui seberapa antusias mesyarakat terhadap teknologi 3,5G.
Untuk mengetahui perkembangan teknologi 3,5G.
Mengetahui bagaimana sebuah ponsel dapat mengakses layanan internet.
PEMBAHASAN
Layanan tekonologi 3,5G menjadi salah satu fenomena yang cukup menggemparkan sebagian besar masyarakat. Hal ini diakibatkan layanan ini mampu menghipnotis masyarakat khususnya para penikmat ponsel. Kita lihat saja dulu Kampanye evolusi teknologi layanan jaringan seluler dari 3G ke 3,5G semakin gencar dilakukan oleh vendor dan operator. Pertarungan untuk merebut segmen pasar semakin seru. Kita juga dapat melihat tayangan iklan peluncuran produk telepon seluler (ponsel) di televisi saat itu. Vendor ponsel seakan berlomba tidak hanya memamerkan tampilan produk baru yang makin gaya, namun kemampuan downlink cepat berteknologi 3,5G HSDPA (high speed downlink packet access) menjadi bagian penawaran yang paling dikedepankan untuk merayu konsumen. Pengenalan produk yang menawarkan akses seluler lebih cepat beberapa kali lipat dari jaringan 3G ini, tidak hanya dilakukan vendor. Beberapa operator pemilik lisensi 3G seperti tidak mau ketinggalan beriklan di layar kaca, media massa atau papan iklan, menawarkan produk layanan yang mendukung evolusi 3G ke 3,5G. (SKH Kompas edisi 27 Juni 2007)
Seputar 3,5G
3,5G atau dikenal juga sebagai super
3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video (video sharing). Teknologi ini merupakan penyempurnaan teknologi sebelumnya dengan menutupi semua keterbatasan 3G. Contohnya layanan panggilan video 3,5G mengalami penyempurnaan dengan meniadakan penundaan suara maupun penundaan pada tayangan wajah lawan bicara di layar ponsel (yang sering terjadi pada 3G), sehingga melakukan panggilan video (video call) melalui jaringan 3,5G jauh lebih terkesan hidup. (www.wikipedia.com, dakses tanggal 19 Juli 2008, at 8.00am).
Oleh karena itu teknologi 3,5G dapat dikatakan sebagai teknologi yang cukup banyak diminati masyarakat, karena dianggap bahwa teknologi ini mampu meninggalkan teknologi-teknologi sebelumnya yaitu 1G, 2G dan 3G. Dengan layanan ini masyarakat dapat menikmatinya dengan lebih nyaman. Bagaimana tidak, misalnya berbagai macam layanan seperti musik, video, mobile TV dan sebagainya seluruhnya dapat dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa mengganggu proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3,5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA. Dengan teknologi ini, kita dapat mengakses data/internet dengan lebih cepat.
Keunggulan teknologi ini dapat sebagai berikut:
Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya. (
www.indonesiaracing.com, diakses tanggal 19 Juli 2008, at 4.00pm)
Namun, kenyataanya taknologi 3,5G masih banyak digunakan untuk kepentingan konsumtif, seperti layanan video call dan mobile TV. Padahal, teknologi ini dapat digunakan untuk kepentingan bisnis sehingga dari pihak konsumen sendiri dapat mendapatkan manfaat yang sifatnya lebih produktif. Dengan demikian, apabila sebagian masyarakat dapat menggunakan manfaat dari teknologi ini dapat dikatakan jumlah pengangguran dan kemiskinan di suatu negara setidaknya dapat diminimalisir. Karena mengelola sebuah bisnis baik untuk bisnis kecil maupun besar sebenarnya hampir sama dengan mengelola informasi. Kaya informasi ya merekalah yang akan dicari dan apabila bisnis itu dalam sekala yang besar dan tersebar, tentu kita tidak dapat mengawasinya secara manual. Sehingga dengan layanan teknologi ini, masyarakat dapat mengakses dengan cepat segala informasi apapun yang mereka inginkan khususnya yang berhubungan dengan dunia bisnis. Dengan demikian, untuk mengelola usaha mereka, layanan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Namun, ironisnya sosialisasi terkait dengan teknologi ini masih terhitung minim, hal ini dapat dilihat dari masih banyakya masyarakat yang belum tahu keampuhan dan manfaat dari teknologi 3,5G . Selain itu, harga jual ponsel yang mahal (3,5G) juga menjadi salah satu faktor kenapa masyarakat cukup banyak yang tidak tahu keberadaan teknologi ini. Dan berikut beberapa penggunaan teknologi digital dari 3,5 G
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson dimana teknologi ini merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
WiBro(Wireless Broadband). WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. (Miraabito, 2004: 104)
Sesungguhnya teknologi komunikasi ini merupakan konvergensi antara ponsel dan internet. Artinya seorang individu dapat mengakses internet dengan menggunakan ponsel yang ia miliki. Berikut syarat ponsel yang dapat memberikan layanan akses internet:
Wireless application protokol (WAP)
menurut Akmal Fakri, sudah dimiliki hampir semua merek ponsel keluaran terbaru, muali dari Siemens, Nokia, Motorola hingga Ericsson (2000:41).
Pemilik posel berlangganan content provider
Di Indonesia, sudah banyak penyedia jasa layanan ponsel yang sudah bekerjasama dengan layanan provider. Dengan demikian, maka pengguna ponsel dapat dengan mudah mengakses internet.
Bila kita menempatkan teknologi komunikasi dalam matriks “perjalanan panjang” teknologi yang diformulasikan oleh Criss Freeman, maka teknologi komunikasi berada pada gelombang terakhir, yaitu gelmbang kelima. Gelombang ini dimulai pada tahun 1990-an. Yang menjadi pemicu kelahiran gelombang ini adalah mokroelektronik. Yang menjadi “pembentuknya” adalah komputer. Sedangkan yang menjadi infrastruturnya adalah informasi superhighway dan e-mail (2000:157). Semuanya ini menunjukan bahwa orang sedang sangat memperhatikan teknologi komunikasi. Orang bahkan sedang menaruh harapan besar pada teknologi komunikasi sebagai bisnis. (Abrar, 2003: 24-25).
KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa munculnya inovasi teknologi tanpa dibarengi dengan kesiapan dari masyarakat, maka hal ini akan menimbulkan kesenjagan teknologi akibat dari kurangnya usaha pemerintah untuk memerangi penyakit teknologi (gaptek). Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dan upaya-upaya yang serius dari pemerintah, misalnya memberikan sosialisasi terkait dengan masalah teknologi.
Kesenjangan tersebut dapat mangakibatkan pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan teknologi demi mancapai tujuan pribadi mereka, walaupun terkadang tindakannya tersebut merugikan orang lain. Misalnya dengan adanya teknologi 3,5G ini setidaknya menambah jumlah angka seks bebas di tingkat remaja meningkat, hal ini akibat dari layanan akses internet yang cepat dan personal, sehingga menimbulkan minimnya pengawasan. Selain itu pemblokiran situs porno yang kurang intensif juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya fenomena tersebut.
Begitu banyaknya kemudahan yang dijanjikan ponsel yang dapat mengakses internet ini, sehingga jumlah pelanggan ponsel ini diperkirakan akan bertambah secara drastis.

Daftar Pustaka
Abrar, Ana N. 2003.”Teknologi Komunikasi Perspektif Ilmu Komunikasi”, Lesfi, Yogyakarta.
Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). “New Communication Technology : Application, Policy, and Impact, fifth edition”, UK : Focal Press
www.wikipedia.com, dakses tanggal 19 Juli 2008, at 8.00am
www.indonesiaracing.com.

1 komentar:

Aprigud M.S mengatakan...

selamat ya ndi, udah dtrma jarum, nanti kalo udah sampai sana contact2 yaa...hahaha,, ditempatkan di bagian apa ndi?