Teknologi Digital dan Analog
Disusun oleh:
Kelas A/153060043
Dewasa ini, teknologi telah menjadi salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat terelakan lagi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sikap konsumtif dari para consumer untuk selalu menggunakan dan memanfaatkan sebuah teknologi yang ada. Bahkan tidak hanya manusia modern saja, melainkan manusia primitif pun juga turut mengembangkan dan menggunakan sebuah teknologi tersebut. Hal yang melatarbelakangi munculnya sebuah teknologi biasanya berawal dari adanya suatu masalah, yaitu masalah yang membuat mereka terhambat dalam melakukan suatu aktifitas. Kemudahanlah yang menjadi obsesi mereka, sehingga pada suatu saat, kemudahan pun dapat mereka dapatkan sebagai akibat dari efektifisasi dan efisiensasi.
Era globalisasi telah mendorong manusia untuk lebih serius lagi mempelajari dan mengembangkan teknologi dengan sedemikian rupa, baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan sosial. Namun, hal yang demikan dapatlah dimaklumi, karena untuk mempelajari, mengembangkan dan menciptakan suatu teknologi, dibutuhkan pengetahuan dan modal yang tidaklah sedikit.
Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang dapat mempermudah dan membantu mereka dalam mengolah lingkungannya. Teknologi tidak selalu canggih dan modern, walaupun sederhana asal dapat manusia mengolah lingkungannya, maka hal yang demikian dapat dikatakan sebagai teknologi. Lahirnya teknologi yang baru biasanya tidak terlepas dari teknologi sebelumnya, sehingga meskipun muncul suatu teknologi yang baru, namun tetap tidak menghilangkan teknologi yang lama dan inilah yang terkadang disebut sebagai konvergen teknology.
Namun dalam kenyataannya terkadang manusia lupa, hal ini dapat dilihat sewaktu manusia menemukan dan menggunakan teknologi baru yang kemudian mereka akan membuang teknologi yang lama, padahal mereka sebenarnya sadar betul bahwa teknologi yang ia gunakan saat ini tidak terlepas dari munculnya teknologi yang lama. Namun untuk menemukan sebuah teknologi yang baru diperlukan proses yang tidak mudah, dan secara lambat laun penemuan itu makin lama akan mengalami akselerasi. Hal tersebut seiring dengan sumber daya yang manusia miliki. Kita dapat melihat dimana negara yang memiliki sumber daya yang lebih akan lebih cepat mengembangkan dan menemukan teknologi yang baru dibandingkan dengan negara yang sumber dayanya kurang. Oleh karena itu, banyak negara yang berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang semutakhir mungkin, dengan tujuan untuk menunjukan sejauh mana eksistensi negara tersebut. Namun, hal tersebut terkadang menimbulkan masalah. Terlebih apabila teknologi itu terbentur dengan norma dan agama yang selama ini dianggap sakral bagi masyarakat tertentu. Oleh karena itu kemanjuan teknologi tanpa di barengi dengan moral, terkadang malah dapat menimbulkan bangsa itu bukannya semakin maju melainkan sebaliknya yaitu bangsa itu malah semakin terpuruk dan biasanya hal yang demikian dialami oleh negara-negara berkembang.
Digital dan Era Digitalisasi
Kemudahan teknologi yang telah diterima manusia salah satunya juga didorong dengan lahirnya teknologi digital, yang mana teknologi ini biasanya mejadi satu-satunya alat bagi mereka yang dapat membantu atau memudahkan mereka dalam melakukan aktivitasnya. Ironisnya bila teknologi tersebut manjadi alat candu yang sewaktu-waktu dapat menjadikan para consumer menjadi malas dan enggan untuk melakukan aktivitas yang sedikit berat. Misalnya saja di sebagian negara berkembang (Indonesia) sejak diketemukannya “remote” setidaknya mengakibatkan seseorang untuk enggan berjalan dan malas untuk melakukan aktivitas yang sedikit mengeluarkan keringat, padahal tanpa disadari bahwa bergerak itu sehat.
Tekhnologi digital merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (disebut juga dengan biner) untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit. Digital tekhnologi has fueled the development of new communications lines, information manipulation techniques, and equipment. Preexisting communications channels and devices have also been affected. It is one of the communication revolution’s driving forces atau teknologi digital telah mengembangkan garis komunikasi baru, yang berupa teknik manipulasi informasi, dan perlengkapan. Ini adalah salah satu revolusi kekuatan komunikasi.. (Mirabito, 1997: 11).
Selain pengertian diatas, sistem digital juga mempunyai arti lain yaitu sebagai sesuatu yang menggunakan nilai diskrit (biasanya tegangan listrik), terutama digunakan lambang binary digit, atau simbol angka seperti huruf atau lambang. (www.wikipedia.com, diakses tanggal 6 juli, at 2 pm).
Kelebihan dari informasi digital adalah “kompresi” dan kemudahan untuk ditransfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet, misalnya dengan menaruhnya ke suatu website atau umumnya disebut dengan meng-upload. Sistem transmisi digital menyediakan:
(1) Tingkat pengiriman informasi yang lebih tinggi
(2) Perpindahan informasi yang lebih banyak
(3) Peningkatan ekonomi
(4) Tingkat kesalahan yang lebih rendah dibanding sistem analog.
Bentuk dari teknologi digital ini umumnya sering kita jumpai pada komputer. Komputer mengolah data yang ada secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang anda tonton dalam format digital. Selain itu, hal yang paling sederhana kita temui yaitu saat kita melakukan aktifitas mengetik, dengan kemudahan digital komputer, dengan menu yang tersedia kita dapat membuat tulisan dengan kesalahan seminimal mungkin, bahkan bila terjadi kesalahan kita pun dapat langsung menghapusnya dengan segera tanpa membuang-buang energi.
Selain itu, teknologi digital lainnya dapat kita jumpai pada pesawat televisi digital. Pengertian televisi digital belum dapat diketahui apa arti sebenarnya, akan tetapi keberadaan televisi digital tersebut di Indonesia saat ini mulai dikenalkan secara umum walaupun hanya kepada khalayak sasaran tertentu. Walaupun belum begitu populer di Indonesia televisi digital telah digunakan oleh 100 juta perumahan dan berbagai hotel-hotel ternama di negara-negara maju. (SKH Kompas, edisi Desember 2007).
Televisi masa depan yang dikenal dengan Internet Protokol Television (IPTV) merupakan sistem layanan televisi digital yang menggunakan IP melalui koneksi broadband. Televisi ini dilengkapi dengan video on demand, juga layanan akses internet mulai dari akses website dan Voice Over Internet Protocol (VOIP). Ketiga aplikasi ini biasa disebut dengan tripley Play. Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha mengalokasikan lima kanal frekuensi televisi digital agar dapat digunakan 25 stasiun televisi untuk program penyiaran digital. Pengujian siaran televisi digital tersebut bekerjasama dengan stasiun TVRI dengan menggunakan teknologi “Digital Video Broadcast” (DVB) yang diadopsi dari Eropa menggunakan kanal frekuensi 27 dan 34 UHF. Sebuah migrasi siaran secara penuh dari sistem analog ke dalam sistem digital membutuhkan setidaknya waktu 10 tahun. Oleh karena itu, apabila masyarakat ingin menikmati televisi digital adalah dengan cara memfungsikannya dengan peralatan “decoder”. Pemanfaatan dari televisi digital diIndonesia masih sangatlah sulit hal tersebut disebabkan karena keterbatasan alat yang ada di Indonesia. Akan tetapi pemerintah Indonesia sedang berusaha dalam memproduksi beberapa perangkat yang dapat mengaktifkan televisi digital tersebut. (www.wordpress.com, diakses tanggal 4 juli, at 4 pm).
Dengan demikian, berdasarkan teknologi digital yang telah diuraikan diatas, maka sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik, yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu:
mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengerimnya secara interaktif. (http:// www.total.or.id, diakses tanggal 4 Juli, at 4 pm).
Analog
Tekhnologi analog merupakan suatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan atau disebut juga dengan sinyal analog. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan. Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. (http:// www.total.or.id, diakses tanggal 4 Juli, at 4 pm). Sistem analog ini bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinue (continous varying).
Kelemahan dari sistem ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti, karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menerus merekam perubahan yang terus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh sistem analog ini selalu ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah sistem yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka-angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. Dimana sistem ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat.
Misalnya dapat juga kita lihat dalam penggunaan mesin ketik manual yang sangat berbeda dengan mesin ketik digital, tepatnya ketika kita melakukan kesalahan mengetik mau-tidak mau kita harus membuang kertas atau melakukan hal yang serupa dari awal yang tentu saja kurang praktis dan efisien.
Memang secara perspektif masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, namun yang perlu digaris bawahi adalah bahwasanya suatu teknologi diciptakan untuk mempermudah dan membantu manusia dalam kehidupannya. Meskipun keberadaan teknologi analog dewasa ini kurang begitu diminati, namun teknologi analog biasanya melah mempunyai kualitas yang melebihi dari teknologi digital dan malah membutuhkan keterampilan yang lebih ekstra untuk mengoprasikannya. Sehingga terkadang bagi mereka yang telah mahir menguasai teknologi analog sewaktu bertemu dengan teknologi digital biasanya malah merasakan kemudahan. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa lahirnya teknologi digital tidak akan lepas dan menenggelamkan teknologi analog meskipun telah masuk di era globalisasi yang penuh dengan sentuhan digital.
Pustaka:
Referensi buku:
Mirabito, Michael M. A, 1997. The New Communications Technologies, Reed Elsevier group.
Referensi website:
http:// www.total.or.id
www.wordpress.com
www.wikipedia.com
SKH Kompas, edisi Desember 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar